Tag Archives: kadar emisi

Mobil Penghasil CO2 Terbanyak

Foto: z.about.com

LOS ANGELES – Mobil-mobil bertenaga besar ternyata menyumbang polusi udara yang cukup banyak. Tak heran mengingat tenaga besar membutuhkan bahan bakar yang banyak pula. Efeknya tentu pada hasil gas buang yang makin meningkat.

Media autoblog baru-baru ini mencatat sepuluh kendaraan penyumbang emisi gas buang paling banyak. Yang berhasil menempati posisi pertama yakni Bugatti Veyron. Mobil ini diperkirakan menghasilkan CO2 sebanyak 571 g/km. Selanjutnya diposisi kedua ada Lamborghini Murcielago LP640 yang menghasilkan 495 g/km CO2.

Peringkat ketiga dan keempat dihuni Ferrari 599 GTB Fiorano dan Ferrari 612 Scaglietti, yang masing-masing menyumbang 490 g/km dan 475 g/km CO2. Kemudian diikuti Bentley Arnage/Azure/Brooklands yang menghasilkan CO2 sebanyak 465 g per km-nya.

Nomor enam dihuni Dodge Viper SRT-10 yang kadar emisinya mencapai 463 g/km. Nomor selanjutnya kembali diduduki pabrikan berlogo kuda jingkrak, Ferrari dengan tipe F430 yang kadar emisinya mencapai 420 g/km.

Urutan kedelapan ditempati Hummer H2 yang menghasilkan gas buang 412 g/km. Di posisi ke sembilan ada Mercedes G500 yang memiliki emisi 400 g/km. Sedangkan posisi paling bontor ditempati Bentley Continental yang menghasilkan 396 g/km CO2. (ton)

Sumber : autos.okezone.com

Leave a comment

Filed under Automotives

Kadar Karbon Dioksida di Bumi Sudah Kelewat Batas

Senin, 24 November 2008 – 14:47 wib, Magfirah Ahdarini Sipahutar – Okezone

LONDON – Planet bumi makin bergeliat gusar akibat kelalaian manusia menjaga alam. Sekelompok ilmuwan internasional dari Goddard Institute for Space Studies melaporkan bahwa level karbon dioksida (CO2) di bumi sudah mencapai tingkat berbahaya.

Penelitian terkait kadar karbon dioksida ini dipimpin oleh Dr James Hansen dengan memaparkan fakta berdasarkan catatan paleoclimate atau catatan dari paleoklimatologi, ilmu yang mempelajari perubahan iklim. Dari catatan tersebut terungkap bahwa tingkat karbon dioksida yang terkandung di udara sudah mencapai 385 ppm dan diprediksikan akan terus meningkat sebanyak 2 ppm tiap tahunnya.

Level setinggi itu sudah dinilai membahayakan karena bisa mengakibatkan perubahan iklim yang membahayakan warga bumi, seperti kekurangan bahan makanan, intensitas badai yang meningkat, langkanya batu karang di lautan, serta langkanya pegunungan gletser yang selama ini menjadi persediaan air bagi jutaan orang.

“Sekali mereka semua menghilang, maka akan menghilang pula persediaan air bagi banyak orang yang bergantung hidup pada sungai-sungai yang bermuara di pegunungan Himalaya, Andes, dan Rocky. Bisa dipastikan akan banyak yang menderita kekeringan pada musim panas dan gugur,” terang Hansen seperti diberitakan di CNN, Senin (24/11/2008).

Karena sudah terlalu parahnya, Hansen berani mengklaim bahwa tindakan stabilisasi kadar emisi CO2 sudah tak mampu lagi memperbaiki keadaan juga untuk menghindar dari bencana terkait perubahan iklim.

“Umat manusia harus bisa benar-benar menurunkan level gas rumah hijau untuk terhindar dari hal-hak buruk,” tukas Hansen.

Agar benar-benar tercapai langkah pencegahan yang bisa menjauhkan umat manusia dari kehancuran, Hansen menyarankan untuk setahap demi setahap mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar batubara sebelum tahun 2030, juga menurunkan penggunaan bahan bakar fosil. Selain itu, tindakan reboisasi di lahan landai serta pemakaian pupuk alami, bisa menjadi cara untuk menurunkan kadar CO2 sekitar 50 ppm dalam beberapa dekade.

“Sebaiknya manusia sesegera mungkin melakukan sesuatu untuk menurunkan emisi karbon dioksida dan secepatnya mengembalikan kadar gas tersebut ke level 350 ppm. Jika tidak, saya meragukan lempengan es akan bisa bertahan ditempa banyak tekanan kuat,” terang Hansen sekaligus menutup penjelasan.

Sebagai informasi, hasil penelitian Hansen tentang kenaikan kadar CO2 sudah diterbitkan pada edisi terbaru Open Atmosphere Science Journal dengan judul ‘Target Atmospheric CO2: Where Should Humanity Aim?’. (srn)

Sumber : okezone.com

Leave a comment

Filed under Our Planets

Saatnya Beralih ke Mobil Hybrid

Kamis, 20 November 2008 – 11:48 wib, Prasetyo Adhi – Okezone

LOS ANGELES – Setiap tahun ada milyaran kendaraan diproduksi di seluruh dunia. Itu artinya kadar udara di udara makin buruk akibat emisi yang dihasilkan kendaraan tersebut. Untuk itu kini saatnya beralih pada kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Karena jika tidak, kita memerlukan planet lain untuk hidup.

Demikian pernyataan Carlos Ghosn, CEO Nissan dalam pidato dihadapan para wartawan automotif dunia di acara press day LA Auto Show, di Los Angeles, Amerika Serikat, Rabu (19/11/2008). Sebagaimana diberitakan autoweek, Carlos mengatakan, 600 milyar kendaraan diproduksi tiap tahunnya di dunia, dan juga tiap tahun muncul 70 milyar kendaraan baru. Ini artinya keadaan udara di bumi ini makin buruk akibat gas buang dari kendaraan yang dipakai manusia.

Setiap industri automotif musti memikirkan masalah serius ini, kata Carlos, mesin dengan bebas emisi gas buang merupakan langkah terbaik demi menuju dunia yang lebih sehat di masa depan, tegasnya.

“Di China, 50 mobil dibutuhkan untuk 1000 orang, sedangkan di Amerika, 800 mobil mewakili 1000 orang. Apa artinya? Bila China dan AS sudah tak mampu lagi menampung jumlah kendaraan, dan udara di kedua negara tersebut penuh dengan CO2, maka kita butuh 11 planet lagi untuk hidup.”kata Carlos kepada wartawan.

Demi merealisasikan penciptaan mesin bebas emisi, mulai 2010 di AS dan Jepang, Nissan akan meluncurkan semua produk hybridnya. “Kami akan tetap membuat perubahan di industri automotif, bila lantas ada orang yang melihat mobil kami dan berkata ‘Oh, itu mobil yang jelek’, tidak apa. Karena biar bagaimana pun produk kami nantinya adalah mobil hybrid. Dan masyarakat akan melihat, mobil kami adalah mobil yang memiliki nilai jual serta ramah lingkungan.”papar Carlos.

(ton)

Sumber : autos.okezone.com

Leave a comment

Filed under Automotives