Sumber berita : okezone.com
Peta : pusakamitrajasa.wordpress.com
Bus Gagak Rimang Jatuh ke Jurang di Cianjur
Senin, 2 Februari 2009 – 18:46 wib
JAKARTA – Sebuah bus penumpang jurusan Bandung- Bogor jatuh ke jurang di daerah Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Belum diketahui adanya korban jiwa.
Menurut petugas Polsek Cugenang Briptu Anas, peristiwa itu terjadi sekira pukul 18.00 WIB, Senin (2/2/2009).
Menurutnya bus yang terprosok tersebut adalah bus Gagak Rimang. Belum dapat dipastikan adanya korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun menurutnya ada korban yang dilarikan ke RSU Cianjur.
“Petugas saat ini masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan. Kami belum mengetahui berapa jumlah korban,” jelasnya.(fit) (fit)
Petugas Mulai Evakuasi Korban Bus Masuk Jurang
Senin, 2 Februari 2009 – 19:18 wib
CIANJUR – Petugas dari Polres Cianjur masih berupaya untuk melakukan evakuasi korban dari bus Gagak Rimang jurusan Bandung – Bogor yang terperosok di Jurang Desa Cibeurem, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, pukul 19.20 WIB, Senin (2/2/2009), satu mobil derek sudah disiapkan untuk mengangkut bus tersebut. Selain itu satu mobil ambulans juga telah disiapkan untuk mengevakuasi korban ke RSUD Cianjur.
Bus Gagak Rimang tersebut terjatuh sekira pukul 18.00 WIB. Lokasi berada di Jalan Raya Cipanas KM 8. Saat nahas terjadi, bus tengah menuju Bogor dari arah Bandung.
Beberapa petugas sudah terlihat turun ke jurang yang memiliki kedalaman puluhan meter itu, namun belum ada satu korban yang diangkat karena lokasi cukup curam. Lalu lintas di lokasi terpantau padat merayap dan polisi menerapkan buka tutup satu jalur secara bergantian. (Ricky Susan/Sindo/fit)
Hidup atau Mati, 6 Korban Bus Gagak Rimang Dievakuasi dari Jurang
Senin, 2 Februari 2009 – 19:43 wib
CIANJUR – Korban bus Gagak Rimang yang terperosok di Cianjur Jawa Barat mulai dievakuasi. Hingga pukul 19.30 WIB, Senin (2/2/2009) sedikitnya enam orang korban telah berhasil diangkat dari jurang.
Cuaca yang gelap di sekitar lokasi kecelakaan membuat petugas yang melakukan evakuasi cukup kesulitan. Sehingga petugas yang turun ke jurang untuk mengevakuasi, memasukan korban ke kantung jenazah, tanpa mengetahui apakah korban dalam keadaan hidup atau telah tewas.
Satu-satu kantung jenazah itu kemudian ditarik ke atas menggunakan tambang secara perlahan. Setelah tiba di atas, sejumlah petugas lalu membuka kantung jenazah dan memeriksa kondisi korban apakah masih hidup atau telah meninggal.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga berita ini diturunkan, enam korban yang berhasil diangkat diduga masih hidup namun dalam kondisi luka berat.
Mulanya, petugas yang mengangkat kantung-kantung jenazah tersebut, menyangka korban yang dimasukkan ke kantung jenazah sudah dalam kondisi tewas. Namun saat diperiksa, korban masih bergerak sehingga langsung dilarikan ke RSUD Cianjur.(fit)(Ricky Susan/Sindo/mbs)
Evakuasi Korban Bus di Cianjur Terhambat Alat
Senin, 2 Februari 2009 – 20:13 wib
CIANJUR – Proses evakuasi korban jatuhnya Bus Gagak Rimang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur terus berlangsung. Gelapnya tempat diduga menghambat proses evakuasi para korban.
Pantauan di lapangan, Senin (2/2/2009), kurangnya pencahayaan membuat petugas kesulitan melakukan proses evakuasi. Untuk menambah cahaya, petugas menyalakan lampu sorot dari mobil Derek.
Namun hal tersebut masih belum cukup, pasalnya dalamnya jurang yakni 30 meter tidak memadai pencahayaan. Petugas penyelamat juga kekurangan kantong mayat dan alat tandu untuk mengevakuasi korban yang selamat maupun meninggal.
Sementara itu, sejumlah ambulans dari sejumlah rumah sakit terdekat dikerahkan. Setidaknya ada belasan ambulans berjaga di lokasi kejadian.
Belum ada informasi berapa jumlah korban selamat dan meninggal, karena seluruh korban langsung dibawa ke RSUD Cianjur. Pantauan lapangan, baru satu orang yang terlihat tidak bernyawa.
Hingga kini, belum ada informasi apa penyebab jatuhnya bus tersebut. Akan tetapi sejumlah saksi mata mengatakan, rem blong diduga sebagai pemicu jatuhnya bus. (Ricky Susan/Sindo/kem)
Sopir Mengantuk Penyebab Jatuhnya Bus di Cianjur
Senin, 2 Februari 2009 – 20:59 wib
CIANJUR – Penyebab jatuhnya Bus Gagak Rimang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur masih diselidiki petugas kepolisian. Namun saksi mata mengatakan bus masuk jurang diduga akibat sopir mengantuk.
“Saat berada 100 meter sebelum posisi jatuh, bus berjalan sangat lambat sekira 20-30 kilometer perjam. Saat belokan pertama bus berhasil berbelok. Namun saat belokan ke dua, bus malah berjalan lurus,” kata Zaenuddin (40) warga sekitar saat ditemui di lokasi, Senin (2/2/2009).
Selain itu, lanjut Zaenuddin, faktor licin jalan juga ditenggarai turut membantu jatuhnya bus tersebut. “Kondisi di sini sedang hujan dan licinnya jalan juga turut membantu jatuhnya bus,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Rahmat Hidayat mengatakan, pihaknya hingga kini masih menyelidiki penyebab jatuhnya bus bernopol Z 7640 TA itu.
“Kita masih melakukan penyelidikan dan proses evakuasi masih berlangsung, kita mencoba terus mencari dan mengangkat korban yang selamat dan meninggal. Ditambah medan cukup berat dan gelap cuaca, menghambat evakuasi korban,” tuturnya. (Ricky Susan/Sindo/kem)
Inilah Nama Korban Selamat & Tewas Bus di Cianjur
Senin, 2 Februari 2009 – 21:42 wib
CIANJUR – Petugas berhasil melakukan proses evakuasi terhadap korban tewas dan selamat dalam insiden jatuhnya Bus Gagak Rimang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Berikut nama-nama korban selamat dan tewas yang berhasil dikumpulkan di lapangan, Selasa (2/2/2009):
Deden (32), Girimukti, Garut
Sudarsono (Sopir), Kuningan
Wawan Juanda (49), Kecamatan Ciamis
Yani (16), kampung sasak Tegal
Andi Andriana (22), Depok
Siti Laela (50), Citepus III
Aulia Puteri (21), Mahasiswa, Margahayu, Bandung
Kosasih (21), Mahasiswa, Bogor
Hartian Pasori (39), Mahasiswa Kedokteran Unpad, Cimahi, Bandung
Bahrudin (39), CPNS
Imam Mardiana (31) kondektur, Cibeber, Cianjur
Dedi Saputra (30) Cimahi, Bandung
Euis Kurinasih (57) kira condong Bandung (luka berat)
Korban tewas
Mujiono (50), Cemplak, Kecamatan Bogor Barat
Sementara itu, akibat proses evakuasi arus lalulintas di kilometer delapan Kecamatan Cugenang, arah Bandung dan Bogor padat merayap. Setidaknya, terlihat penumpukan kendaraan sepanjang dua kilometer. (Ricky Susan/Sindo/kem)
Korban Bus di Cianjur Dapat Santunan Rp25 Juta
Selasa, 3 Februari 2009 – 01:38 wib
JAKARTA – Insiden jatuhnya Bus Gagak Rimang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin malam menimbulkan korban jiwa. Perusahaan bus dan pun mengaku siap memberikan bantuan.
Hal ini diungkapkan salah seorang pengurus Bus Gagak Rimang, Purnama (50) saat ditemui wartawan di lokasi kecelakaan, Senin (2/2/2009).
“Dari asuransi kecelakaan juga biasanya ada santunan. Untuk korban meninggal dunia sebesar Rp25 juta, dan yang korban luka mendapatkan santunan sebesar Rp10 juta. Pihak perusahaan juga akan mengupayakan memberikan santunan bagi para korban,” kata Purnama.
Dia mengaku, pihaknya belum mengetahui apa penyebab jatuhnya bus nopol Z 7640 TA itu “Memang ada beberapa kemungkinan, tetapi lebih baik tunggu saja hasil penyelidikan,” tegasnya.
Dalam insiden ini, sebanyak 15 orang terluka dan satu orang meninggal. Empat korban luka di antaranya terpaksa dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung karena mengalami luka serius. Penyebab jatuhnya bus ini masih simpang siur. (Ricky Susan/Sindo/kem)
Update Nama Korban Kecelakaan Bus di Cianjur
Selasa, 3 Februari 2009 – 03:36 wib
JAKARTA – Jatuhnya Bus Gagak Rimang jurusan Bandung-Bogor di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin malam mengakibatkan 15 orang luka-luka dan satu orang tewas. Empat di antara korban luka harus dirujuk ke RS Hasan sadikin Bandung.
Berikut update nama-nama korban yang dihimpun di lapangan, Selasa (2/2/2009):
Korban meninggal dunia
Mujiono (45), warga Kampung Simpang Baru, Blok D2 RT 3/10, Cilendek Bogor.
Korban selamat:
Kosasih (21), Mahasiswa warga Kabupaten Bogor,
Hartian Pansori (39), Mahasiswa kedokteran Unpad, warga Kota Cimahi,
Bahrudin (39), warga Cipanas, Cianjur,
Iman Mardiana (25), Kernet warga Cibeber, Kab Cianjur. (dirujuk ke RSHS Bandung),
Dedi Saputra (30), warga Kota Cimahi,
Euis Kurniasih (57), warga Kiara Condong, Kota Bandung,
Siti Jubaedah (50), warga Citepus III, Kabupaten Bandung,
Aulia Putri (21), warga Margahayu, Kab Bandung,
Wawan Juanda (54), warga Kec Ciamis,
Deden (32), warga Girimukti, Kab Garut. (dirujuk ke RSHS Bandung),
Andri Ardiana (22), Depok,
Ihsan (22) warga Bogor,
Yani (16), warga Kampung Kahuripan, Tegal, Jawa Tengah (dirujuk ke RSHS Bandung),
Ny X (55) (dirujuk ke RSHS Bandung),
Darsono (45) warga Kampung Dusun Sindang RT12/3, Kab Kuningan. (sopir) (belum diketahui keberadaannya). (Ricky Susan/Sindo/kem)
Tujuh Korban Bus Gagak Rimang Dirujuk ke RSHS
Selasa, 3 Februari 2009 – 10:37 wib
BANDUNG – Jumlah korban luka berat akibat kecelakaan bus Gagak Rimang di Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, yang dirujuk dari RSUD Cianjur ke RS Hasan Sadikin berjumlah tujuh orang.
Mereka adalah Iman (20), Yani (16), dan Dede Kusnadi (24), ketiganya warga Kabupaten Cianjur. Kemudian Iksan (19) warga Bogor, Juju (56) warga Kiaracondong Kota Bandung, Euis (50) warga Bogor, dan Andi (22) warga Geger Kalong Kota Bandung.
Dari ketujuh korban luka berat yang rata-rata menderita luka patah tulang tersebut, pihak rumah sakit baru melakukan operasi terhadap Iman, sedangkan enam pasien lainnya masih berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), sejak tiba pukul 01.00 WIB dinihari tadi.
Menurut sejumlah dokter jaga yang menangani pasien korban kecelakaan bus Gagak Rimang, enam pasien yang masih berada di IGD belum bisa dipastikan masuk ke ruang perawatan karena masih dalam proses resusistasi dan observasi, melihat perkembangan dari luka yang diderita keenam pasien tersebut.
Kepala IGD RSHS Bandung yang menangani korban kecelakan di Cianjur mengatakan belum dapat memastikan sebab luka patah tulang tersebut.
Salah satu korban yang berhasil ditemui, Andi (22) mahasiswa semester VI Universitas Indonesia Depok, mengatakan bus Gagak Rimang yang berangkat dari Terminal Leuwipanjang Bandung pukul 15.30 WIB Senin 2 Februari 2009 itu berangkat dalam keadaan tidak terlalu penuh.
Menurut dia hanya ada sekitar 20-30 penumpang yang menaiki bus jurusan Bandung Bogor tersebut.
Andi naik ke bus tersebut karena kernet mengatakan bus akan melalui Tol Cipularang, namun saat berada di atas bus, ternyata diketahui bahwa bus tersebut memang memiliki trayek melalui Cipanas.
Setengah jam setelah keluar dari Terminal, menurut Andi sopir bus sempat memarkirkan bus di rumah makan di daerah bawah Puncak Cianjur.
Menurut dia kecelakaan terjadi pada pukul 18.10 WIB, saat posisi bus menanjak di tikungan tajam Desa Cibereum Kecamatan Cugenang. Bus masuk ke jurang sebelah kanan.
“Tiga kali bus terguling sebelum akhirnya jatuh ke jurang,” ujar Andi.
Andi mengaku terpental ke luar dari bus dan tersangkut di pohon bambu. Andi baru dievakuasi sekira satu jam kemudian oleh warga dan petugas. Saat kejadian cuaca di daerah Cugenang hujan rintik-rintik.
Andi yang mengalami robek pada kaki sebelah kanan di bagian betis dibawa oleh warga setempat pukul 20.00 WIB ke RSUD Cianjur. Andi hanya mendapat pertolongan pertama kemudian di rujuk ke RSHS Bandung pukul 23.00 WIB.
Hingga saat ini menurut dia belum mengetahui apakah pihak PO Bus Gagak Rimang akan menanggung biaya pengobatannya atau biaya tersebut ditanggung pihak lain seperti PT Jasa Raharja. (fit)
Korban Bus Masuk Jurang Dimakamkan
Selasa, 3 Februari 2009 – 11:08 wib
BOGOR – Mudjiono, korban tewas akibat bus Gagak Rimang masuk jurang di Cianjur, Jawa Barat kemarin petang, siang ini dimakamkan pihak keluarga di TPU Blender Tanah Sareal Kota Bogor. Mudjiono menjadi satu satunya korban yang tewas akibat kecelakaan tersebut.
Suasana duka menyelimuti kediamannya di Perumahan Cemplang Baru, Cilendek, Kota Bogor, Selasa (3/2/2009). Saat upacara pemakaman berlangsung, hujan pun sempat mengguyur.
Isak tangis menyelimuti suasana duka di rumah keluarga Mudjiono bin Ruwandi Wiroutomo. Sanak famili dan kerabat korban terus berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban.
Karyawan sebuah perusahaan asuransi ini menjadi satu satunya korban tewas setelah bus Gagak rimang terjungkal dan masuk jurang sedalam 100 meter. Almarhum menumpang bus nahas itu untuk pulang setelah menjalankan tugas kedinasannya di Bandung.
Korban meninggalkan seorang istri bernama Sari, dan tiga orang anaknya yakni Ika Melasari, Budi Prasetyo serta Dini Ramadhani. (Endang Gunawan/Global/fit)
Sopir Bus Maut Ditemukan Bersembunyi di Kuningan
Selasa, 3 Februari 2009 – 19:45 wib
CIANJUR – Sopir bus Gagak Rimang Z 7640 TA jurusan Bandung-Bogor, yang terjun bebas ke jurang sedalam sekitar 100 meter, di Jalan Raya Cugenang KM 8, tepatnya di Kampung Pos, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin malam (2/2) lalu, ditemukan.
Sempat sebelumnya, petugas kepolisian Polres Cianjur memburu sopir bus Gagak Rimang, Darsono (45), warga Desa Dusun Sindang, Kabupaten Kuningan, yang diduga melarikan diri.
Namun, Selasa (3/2) tadi, petugas kepolisian dalam pencarian tersebut membuahkan hasil. Keberadaan Darsono, akhirnya diketahui sudah berada di daerah kediamannya di Kuningan dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit 45 Kuningan.
Hal tersebut dibenarkan Kapolres Cianjur AKBP Rahmat Hidayat. Dia mengatakan, pihaknya menduga sopir tersebut masih berada di area lokasi kejadian. Namun setelah dilakukan penyisiran sejak terjadinya peristiwa tersebut, Darsono tidak ditemukan.
Sehingga, jajaran Polres Cianjur langsung melakukan pemburuan kesejumlah tempat, seperti pengobatan termasuk rumah sakit di luar daerah.
“Kami langsung melakukan penyisiran, dan mendapat info dari RS Bogor, bahwa pasien yang bernama Darsono sempat dirawat di RS Bogor, namun sudah dibawa ke RS 45 Kuningan. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar, Darsono tengah berbaring di RS tersebut,” ungkap Rahmat.
Rahmat menjelaskan, Darsono mengalami luka cukup parah, di antaranya patah tulang rusuk kiri dan kanan. Dan saat ini yang bersangkutan menjalani perawatan di Rumah Sakit 45 Kuningan.
Sementara itu, proses evakuasi bangkai bus AC Gagak Rimang Jurusan Bandung-Bogor, masih sedikit mengalami hambatan. Selain jurang yang cukup dalam, penyebab hambatan evakuasi dikarenakan kondisi cuaca kurang begitu mendukung. Sehingga, para petugas yang jumlahnya mencapai sekitar 150 orang, cukup kesulitan mengangkat bangkai bus dari dasar jurang.
Hingga pukul 17.00 WIB, bangkai bus baru terangkat sekitar 20 meter dari dasar jurang. Proses evakuasi menggunakan empat unit kendaraan derek, termasuk kendaraan derek yang didatangkan dari Sukabumi. Sulitnya proses evakuasi, diperparah pula dengan banyaknya warga yang memadati lokasi kejadian. Akibatnya, arus kendaraan pun mengalami hambatan.
Menurut Kapolres Cianjur, AKBP Rahmat Hidayat, kondisi cuaca yang berubah-ubah cukup menyulitkan proses evakuasi bangkai bus. Sehingga, proses evakuasi tidak bisa dilakukan dengan segera.
“Kalau hujan reda, kita usahakan kembali mengavakuasi bangkai bus itu. Tapi kalau hujan kembali turun, terpaksa kita hentikan dahulu. Ini cukup membuat kita kesulitan mengevakuasinya,” terang Rahmat.
Kapolres mengatakan, dalam proses evakuasi itu diterjunkan sebanyak 150 petugas dibantu empat unit mobil derek, termasuk bantuan dari Sukabumi. Kendati begitu, keberadaan mobil derek tersebut tidak cukup membantu cepatnya proses evakuasi.
“Hal itu dikarenakan medan yang cukup terjal dan kondisi cuaca yang tidak stabil,” tambahnya.
Hingga saat ini, Kapolres pun belum bisa menyimpulkan penyebab terjadi terjun bebasnya bus yang menewaskan satu orang penumpangnya tersebut. Pihaknya mengaku, masih menunggu keterangan dari pengemudi bus, Darsono (45), yang saat ini masih dalam perawatan karena mengalami luka.
“Kita masih terus melakukan penyelidikan, dan menunggu keterangan dari pengemudi yang saat ini tengah menjalani perawatan,” ungkapnya. (Ricky Susan/Sindo/fit)