Tag Archives: bus accidents

Bus Gagak Rimang Jatuh ke Jurang di Cianjur

Sumber berita : okezone.com

Peta : pusakamitrajasa.wordpress.com

http://pusakamitrajasa.files.wordpress.com/2007/12/peta-jawa-barat.gif

Bus Gagak Rimang Jatuh ke Jurang di Cianjur

Senin, 2 Februari 2009 – 18:46 wib

JAKARTA – Sebuah bus penumpang jurusan Bandung- Bogor jatuh ke jurang di daerah Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Belum diketahui adanya korban jiwa.

Menurut petugas Polsek Cugenang Briptu Anas, peristiwa itu terjadi sekira pukul 18.00 WIB, Senin (2/2/2009).

Menurutnya bus yang terprosok tersebut adalah bus Gagak Rimang. Belum dapat dipastikan adanya korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun menurutnya ada korban yang dilarikan ke RSU Cianjur.

“Petugas saat ini masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan. Kami belum mengetahui berapa jumlah korban,” jelasnya.(fit) (fit)

Petugas Mulai Evakuasi Korban Bus Masuk Jurang

Senin, 2 Februari 2009 – 19:18 wib

CIANJUR – Petugas dari Polres Cianjur masih berupaya untuk melakukan evakuasi korban dari bus Gagak Rimang jurusan Bandung – Bogor yang terperosok di Jurang Desa Cibeurem, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan di lokasi, pukul 19.20 WIB, Senin (2/2/2009), satu mobil derek sudah disiapkan untuk mengangkut bus tersebut. Selain itu satu mobil ambulans juga telah disiapkan untuk mengevakuasi korban ke RSUD Cianjur.

Bus Gagak Rimang tersebut terjatuh sekira pukul 18.00 WIB. Lokasi berada di Jalan Raya Cipanas KM 8. Saat nahas terjadi, bus tengah menuju Bogor dari arah Bandung.

Beberapa petugas sudah terlihat turun ke jurang yang memiliki kedalaman puluhan meter itu, namun belum ada satu korban yang diangkat karena lokasi cukup curam. Lalu lintas di lokasi terpantau padat merayap dan polisi menerapkan buka tutup satu jalur secara bergantian. (Ricky Susan/Sindo/fit)

Hidup atau Mati, 6 Korban Bus Gagak Rimang Dievakuasi dari Jurang

Senin, 2 Februari 2009 – 19:43 wib

CIANJUR – Korban bus Gagak Rimang yang terperosok di Cianjur Jawa Barat mulai dievakuasi. Hingga pukul 19.30 WIB, Senin (2/2/2009) sedikitnya enam orang korban telah berhasil diangkat dari jurang.

Cuaca yang gelap di sekitar lokasi kecelakaan membuat petugas yang melakukan evakuasi cukup kesulitan. Sehingga petugas yang turun ke jurang untuk mengevakuasi, memasukan korban ke kantung jenazah, tanpa mengetahui apakah korban dalam keadaan hidup atau telah tewas.

Satu-satu kantung jenazah itu kemudian ditarik ke atas menggunakan tambang secara perlahan. Setelah tiba di atas, sejumlah petugas lalu membuka kantung jenazah dan memeriksa kondisi korban apakah masih hidup atau telah meninggal.

Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga berita ini diturunkan, enam korban yang berhasil diangkat diduga masih hidup namun dalam kondisi luka berat.

Mulanya, petugas yang mengangkat kantung-kantung jenazah tersebut, menyangka korban yang dimasukkan ke kantung jenazah sudah dalam kondisi tewas. Namun saat diperiksa, korban masih bergerak sehingga langsung dilarikan ke RSUD Cianjur.(fit)(Ricky Susan/Sindo/mbs)

Evakuasi Korban Bus di Cianjur Terhambat Alat

Senin, 2 Februari 2009 – 20:13 wib

CIANJUR – Proses evakuasi korban jatuhnya Bus Gagak Rimang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur terus berlangsung. Gelapnya tempat diduga menghambat proses evakuasi para korban.

Pantauan di lapangan, Senin (2/2/2009), kurangnya pencahayaan membuat petugas kesulitan melakukan proses evakuasi. Untuk menambah cahaya, petugas menyalakan lampu sorot dari mobil Derek.

Namun hal tersebut masih belum cukup, pasalnya dalamnya jurang yakni 30 meter tidak memadai pencahayaan. Petugas penyelamat juga kekurangan kantong mayat dan alat tandu untuk mengevakuasi korban yang selamat maupun meninggal.

Sementara itu, sejumlah ambulans dari sejumlah rumah sakit terdekat dikerahkan. Setidaknya ada belasan ambulans berjaga di lokasi kejadian.

Belum ada informasi berapa jumlah korban selamat dan meninggal, karena seluruh korban langsung dibawa ke RSUD Cianjur. Pantauan lapangan, baru satu orang yang terlihat tidak bernyawa.

Hingga kini, belum ada informasi apa penyebab jatuhnya bus tersebut. Akan tetapi sejumlah saksi mata mengatakan, rem blong diduga sebagai pemicu jatuhnya bus. (Ricky Susan/Sindo/kem)

Sopir Mengantuk Penyebab Jatuhnya Bus di Cianjur

Senin, 2 Februari 2009 – 20:59 wib

CIANJUR – Penyebab jatuhnya Bus Gagak Rimang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur masih diselidiki petugas kepolisian. Namun saksi mata mengatakan bus masuk jurang diduga akibat sopir mengantuk.

“Saat berada 100 meter sebelum posisi jatuh, bus berjalan sangat lambat sekira 20-30 kilometer perjam. Saat belokan pertama bus berhasil berbelok. Namun saat belokan ke dua, bus malah berjalan lurus,” kata Zaenuddin (40) warga sekitar saat ditemui di lokasi, Senin (2/2/2009).

Selain itu, lanjut Zaenuddin, faktor licin jalan juga ditenggarai turut membantu jatuhnya bus tersebut. “Kondisi di sini sedang hujan dan licinnya jalan juga turut membantu jatuhnya bus,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Rahmat Hidayat mengatakan, pihaknya hingga kini masih menyelidiki penyebab jatuhnya bus bernopol Z 7640 TA itu.

“Kita masih melakukan penyelidikan dan proses evakuasi masih berlangsung, kita mencoba terus mencari dan mengangkat korban yang selamat dan meninggal. Ditambah medan cukup berat dan gelap cuaca, menghambat evakuasi korban,” tuturnya. (Ricky Susan/Sindo/kem)

Inilah Nama Korban Selamat & Tewas Bus di Cianjur

Senin, 2 Februari 2009 – 21:42 wib

CIANJUR – Petugas berhasil melakukan proses evakuasi terhadap korban tewas dan selamat dalam insiden jatuhnya Bus Gagak Rimang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berikut nama-nama korban selamat dan tewas yang berhasil dikumpulkan di lapangan, Selasa (2/2/2009):

Deden (32), Girimukti, Garut

Sudarsono (Sopir), Kuningan

Wawan Juanda (49), Kecamatan Ciamis

Yani (16), kampung sasak Tegal

Andi Andriana (22), Depok

Siti Laela (50), Citepus III

Aulia Puteri (21), Mahasiswa, Margahayu, Bandung

Kosasih (21), Mahasiswa, Bogor

Hartian Pasori (39), Mahasiswa Kedokteran Unpad, Cimahi, Bandung

Bahrudin (39), CPNS

Imam Mardiana (31) kondektur, Cibeber, Cianjur

Dedi Saputra (30) Cimahi, Bandung

Euis Kurinasih (57) kira condong Bandung (luka berat)

Korban tewas

Mujiono (50), Cemplak, Kecamatan Bogor Barat

Sementara itu, akibat proses evakuasi arus lalulintas di kilometer delapan Kecamatan Cugenang, arah Bandung dan Bogor padat merayap. Setidaknya, terlihat penumpukan kendaraan sepanjang dua kilometer. (Ricky Susan/Sindo/kem)

Korban Bus di Cianjur Dapat Santunan Rp25 Juta

Selasa, 3 Februari 2009 – 01:38 wib

JAKARTA – Insiden jatuhnya Bus Gagak Rimang di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin malam menimbulkan korban jiwa. Perusahaan bus dan pun mengaku siap memberikan bantuan.

Hal ini diungkapkan salah seorang pengurus Bus Gagak Rimang, Purnama (50) saat ditemui wartawan di lokasi kecelakaan, Senin (2/2/2009).

“Dari asuransi kecelakaan juga biasanya ada santunan. Untuk korban meninggal dunia sebesar Rp25 juta, dan yang korban luka mendapatkan santunan sebesar Rp10 juta. Pihak perusahaan juga akan mengupayakan memberikan santunan bagi para korban,” kata Purnama.

Dia mengaku, pihaknya belum mengetahui apa penyebab jatuhnya bus nopol Z 7640 TA itu  “Memang ada beberapa kemungkinan, tetapi lebih baik tunggu saja hasil penyelidikan,” tegasnya.

Dalam insiden ini, sebanyak 15 orang terluka dan satu orang meninggal. Empat korban luka di antaranya terpaksa dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung karena mengalami luka serius. Penyebab jatuhnya bus ini masih simpang siur. (Ricky Susan/Sindo/kem)

Update Nama Korban Kecelakaan Bus di Cianjur

Selasa, 3 Februari 2009 – 03:36 wib

JAKARTA – Jatuhnya Bus Gagak Rimang jurusan Bandung-Bogor di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin malam mengakibatkan 15 orang luka-luka dan satu orang tewas. Empat di antara korban luka harus dirujuk ke RS Hasan sadikin Bandung.

Berikut update nama-nama korban yang dihimpun di lapangan, Selasa (2/2/2009):

Korban meninggal dunia
Mujiono (45), warga Kampung Simpang Baru, Blok D2 RT 3/10, Cilendek Bogor.

Korban selamat:
Kosasih (21), Mahasiswa warga Kabupaten Bogor,
Hartian Pansori (39), Mahasiswa kedokteran Unpad, warga Kota Cimahi,
Bahrudin (39), warga Cipanas, Cianjur,
Iman Mardiana (25), Kernet warga Cibeber, Kab Cianjur. (dirujuk ke RSHS Bandung),
Dedi Saputra (30), warga Kota Cimahi,
Euis Kurniasih (57), warga Kiara Condong, Kota Bandung,
Siti Jubaedah (50), warga Citepus III, Kabupaten Bandung,
Aulia Putri (21), warga Margahayu, Kab Bandung,
Wawan Juanda (54),  warga Kec Ciamis,
Deden (32), warga Girimukti, Kab Garut. (dirujuk ke RSHS Bandung),
Andri Ardiana (22), Depok,
Ihsan (22) warga Bogor,
Yani (16), warga Kampung Kahuripan, Tegal, Jawa Tengah (dirujuk ke RSHS Bandung),
Ny X (55) (dirujuk ke RSHS Bandung),
Darsono (45) warga Kampung Dusun Sindang RT12/3, Kab Kuningan. (sopir) (belum diketahui keberadaannya). (Ricky Susan/Sindo/kem)

Tujuh Korban Bus Gagak Rimang Dirujuk ke RSHS

Selasa, 3 Februari 2009 – 10:37 wib

BANDUNG Jumlah korban luka berat akibat kecelakaan bus Gagak Rimang di Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, yang dirujuk dari RSUD Cianjur ke RS Hasan Sadikin berjumlah tujuh orang.

Mereka adalah Iman (20), Yani (16), dan Dede Kusnadi (24), ketiganya warga Kabupaten Cianjur. Kemudian Iksan (19) warga Bogor, Juju (56) warga Kiaracondong Kota Bandung, Euis (50) warga Bogor, dan Andi (22) warga Geger Kalong Kota Bandung.

Dari ketujuh korban luka berat yang rata-rata menderita luka patah tulang tersebut, pihak rumah sakit baru melakukan operasi terhadap Iman, sedangkan enam pasien lainnya masih berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), sejak tiba pukul 01.00 WIB dinihari tadi.

Menurut sejumlah dokter jaga yang menangani pasien korban kecelakaan bus Gagak Rimang, enam pasien yang masih berada di IGD belum bisa dipastikan masuk ke ruang perawatan karena masih dalam proses resusistasi dan observasi, melihat perkembangan dari luka yang diderita keenam pasien tersebut.

Kepala IGD RSHS Bandung yang menangani korban kecelakan di Cianjur mengatakan  belum dapat memastikan sebab luka patah tulang tersebut.

Salah satu korban yang berhasil ditemui, Andi (22) mahasiswa semester VI Universitas Indonesia Depok, mengatakan bus Gagak Rimang yang berangkat dari Terminal Leuwipanjang Bandung pukul 15.30 WIB Senin 2 Februari 2009 itu berangkat dalam keadaan tidak terlalu penuh.

Menurut dia hanya ada sekitar 20-30 penumpang yang menaiki bus jurusan Bandung Bogor tersebut.

Andi naik ke bus tersebut karena kernet mengatakan bus akan melalui Tol Cipularang, namun saat berada di atas bus, ternyata diketahui bahwa bus tersebut memang memiliki trayek melalui Cipanas.

Setengah jam setelah keluar dari Terminal, menurut Andi sopir bus sempat memarkirkan bus di rumah makan di daerah bawah Puncak Cianjur.

Menurut dia kecelakaan terjadi pada pukul 18.10 WIB, saat posisi bus menanjak di tikungan tajam Desa Cibereum Kecamatan Cugenang. Bus masuk ke jurang sebelah kanan.

“Tiga kali bus terguling sebelum akhirnya jatuh ke jurang,” ujar Andi.

Andi mengaku terpental ke luar dari bus dan tersangkut di pohon bambu. Andi baru dievakuasi sekira satu jam kemudian oleh warga dan petugas. Saat kejadian cuaca di daerah Cugenang hujan rintik-rintik.

Andi yang mengalami robek pada kaki sebelah kanan di bagian betis dibawa oleh warga setempat pukul 20.00 WIB ke RSUD Cianjur. Andi hanya mendapat pertolongan pertama kemudian di rujuk ke RSHS Bandung pukul 23.00 WIB.

Hingga saat ini menurut dia belum mengetahui apakah pihak PO Bus Gagak Rimang akan menanggung biaya pengobatannya atau biaya tersebut ditanggung pihak lain seperti PT Jasa Raharja. (fit)

Korban Bus Masuk Jurang Dimakamkan

Selasa, 3 Februari 2009 – 11:08 wib

BOGOR – Mudjiono, korban tewas akibat bus Gagak Rimang masuk jurang di Cianjur, Jawa Barat kemarin petang, siang ini dimakamkan pihak keluarga di TPU Blender Tanah Sareal Kota Bogor. Mudjiono menjadi satu satunya korban yang tewas akibat kecelakaan tersebut.

Suasana duka menyelimuti kediamannya di Perumahan Cemplang Baru, Cilendek, Kota Bogor, Selasa (3/2/2009). Saat upacara pemakaman berlangsung, hujan pun sempat mengguyur.

Isak tangis menyelimuti suasana duka di rumah keluarga Mudjiono bin Ruwandi Wiroutomo. Sanak famili dan kerabat korban terus berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban.

Karyawan sebuah perusahaan asuransi ini menjadi satu satunya korban tewas setelah bus Gagak rimang terjungkal dan masuk jurang sedalam 100 meter. Almarhum menumpang bus nahas itu untuk pulang setelah menjalankan tugas kedinasannya di Bandung.

Korban meninggalkan seorang istri bernama Sari, dan tiga orang anaknya yakni Ika Melasari, Budi Prasetyo serta Dini Ramadhani. (Endang Gunawan/Global/fit)

Sopir Bus Maut Ditemukan Bersembunyi di Kuningan

Selasa, 3 Februari 2009 – 19:45 wib

CIANJUR – Sopir bus Gagak Rimang Z 7640 TA jurusan Bandung-Bogor, yang terjun bebas ke jurang sedalam sekitar 100 meter, di Jalan Raya Cugenang KM 8, tepatnya di Kampung Pos, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin malam (2/2) lalu, ditemukan.

Sempat sebelumnya, petugas kepolisian Polres Cianjur memburu sopir bus Gagak Rimang, Darsono (45), warga Desa Dusun Sindang, Kabupaten Kuningan, yang diduga melarikan diri.

Namun, Selasa (3/2) tadi, petugas kepolisian dalam pencarian tersebut membuahkan hasil. Keberadaan Darsono, akhirnya diketahui sudah berada di daerah kediamannya di Kuningan dan tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit 45 Kuningan.

Hal tersebut dibenarkan Kapolres Cianjur AKBP Rahmat Hidayat. Dia mengatakan, pihaknya menduga sopir tersebut masih berada di area lokasi kejadian. Namun setelah dilakukan penyisiran sejak terjadinya peristiwa tersebut, Darsono tidak ditemukan.

Sehingga, jajaran Polres Cianjur langsung melakukan pemburuan kesejumlah tempat, seperti pengobatan termasuk rumah sakit di luar daerah.

“Kami langsung melakukan penyisiran, dan mendapat info dari RS Bogor, bahwa pasien yang bernama Darsono sempat dirawat di RS Bogor, namun sudah dibawa ke RS 45 Kuningan. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar, Darsono tengah berbaring di RS tersebut,” ungkap Rahmat.

Rahmat menjelaskan, Darsono mengalami luka cukup parah, di antaranya patah tulang rusuk kiri dan kanan. Dan saat ini yang bersangkutan menjalani perawatan di Rumah Sakit 45 Kuningan.

Sementara itu, proses evakuasi bangkai bus AC Gagak Rimang Jurusan Bandung-Bogor, masih sedikit mengalami hambatan. Selain jurang yang cukup dalam, penyebab hambatan evakuasi dikarenakan kondisi cuaca kurang begitu mendukung. Sehingga, para petugas yang jumlahnya mencapai sekitar 150 orang, cukup kesulitan mengangkat bangkai bus dari dasar jurang.

Hingga pukul 17.00 WIB, bangkai bus baru terangkat sekitar 20 meter dari dasar jurang. Proses evakuasi menggunakan empat unit kendaraan derek, termasuk kendaraan derek yang didatangkan dari Sukabumi. Sulitnya proses evakuasi, diperparah pula dengan banyaknya warga yang memadati lokasi kejadian. Akibatnya, arus kendaraan pun mengalami hambatan.

Menurut Kapolres Cianjur, AKBP Rahmat Hidayat, kondisi cuaca yang berubah-ubah cukup menyulitkan proses evakuasi bangkai bus. Sehingga, proses evakuasi tidak bisa dilakukan dengan segera.

“Kalau hujan reda, kita usahakan kembali mengavakuasi bangkai bus itu. Tapi kalau hujan kembali turun, terpaksa kita hentikan dahulu. Ini cukup membuat kita kesulitan mengevakuasinya,” terang Rahmat.

Kapolres mengatakan, dalam proses evakuasi itu diterjunkan sebanyak 150 petugas dibantu empat unit mobil derek, termasuk bantuan dari Sukabumi. Kendati begitu, keberadaan mobil derek tersebut tidak cukup membantu cepatnya proses evakuasi.

“Hal itu dikarenakan medan yang cukup terjal dan kondisi cuaca yang tidak stabil,” tambahnya.

Hingga saat ini, Kapolres pun belum bisa menyimpulkan penyebab terjadi terjun bebasnya bus yang menewaskan satu orang penumpangnya tersebut. Pihaknya mengaku, masih menunggu keterangan dari pengemudi bus, Darsono (45), yang saat ini masih dalam perawatan karena mengalami luka.

“Kita masih terus melakukan penyelidikan, dan menunggu keterangan dari pengemudi yang saat ini tengah menjalani perawatan,” ungkapnya. (Ricky Susan/Sindo/fit)

Leave a comment

Filed under Public Transportation, Traffic Safety

Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut


(Foto: Mansyur Hidayat/ detikcom)
Sumber berita : detiknews.com

Senin, 26/01/2009 05:52 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Bus Kramat Jati masuk jurang di Malangbong, Garut. Peristiwa itu terjadi Senin (26/1/2009) di pagi buta, pukul 04.00 WIB.

“Iya, di daerah Lewo, Kecamatan Malangbong,” ujar petugas bantuan jaga Polsek Malangbong, Ahmad, ketika dihubungi detikcom hari ini, pukul 05.45 WIB.

Menurut dia, semua petugas sedang menuju ke lapangan. Ahmad juga belum mengetahui apakah ada korban jiwa yang timbul dalam kecelakaan ini.

“Korban sudah ada yang dibawa ke Puskesmas Malangbong,” ujarnya. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 06:07 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut
Banyak Korban Luka Parah, 1 Orang Dikabarkan Tewas
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Bus Kramat Jati yang masuk jurang di Malangbong, Garut memakan korban sedikitnya 1 orang tewas. Sekitar 7 korban lainnya yang dibawa ke Puskesmas Malangbong luka parah.

Informasi ini dihimpun dari karyawan Puskesmas Malangbong Ujang yang dihubungi detikcom, Senin (26/1/2009) pukul 06.00 WIB.

“Barusan 7 orang (yang dibawa ke Puskesmas). Masih menunggu yang lain,” ujar Ujang.

Ketika ditanya ada atau tidaknya korban jiwa, Ujang mengatakan,”Baru tahu 1 orang (yang tewas). Banyak yang luka parah,” imbuh dia.

Menurut informasi yang didapatnya, jurang tempat Bus Kramat Jati itu terjatuh cukup dalam. “Ini baru dalam penindakan,” tandas Ujang. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 07:19 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut, Korban Tewas Jadi 4 Orang
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Korban Kramat Jati yang masuk jurang di Malangbong, Garut yang sudah dievakuasi ke Puskesmas Malangbong sudah 25 orang. 4 Orang di antaranya sudah meninggal.

“Sementara yang terdaftar di Puskesmas 25 orang, meninggal 4 orang. Ada 4 orang lagi yang tergencet di badan bus,” ujar petugas Polsek Malangbong Aiptu Budiono ketika dihubungi detikcom, Senin (26/1/2009).

Budiono mengatakan tidak tahu persis berapa orang penumpang yang terdapat di bus Kramat Jati itu.

“Belum tahu persis. Karena lokasinya jauh dari lokasi,” ujarnya.

Bus Kramat Jati masuk jurang di Malangbong, di daerah Lewo, hari ini sekitar pukul 04.00 WIB. Hingga pukul 07.15 WIB, evakuasi korban dan bus masih dilakukan. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 07:31 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang Kedalaman 100 M di Garut
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Bus Kramat Jati yang masuk jurang di Malangbong, Garut masih dalam proses evakuasi. Bus itu masuk dalam jurang yang dalamnya 100 meter.

“Infonya, busnya masuk ke sawah, kurang lebih 100 meter dari jalan raya,” ujar petugas Polsek Malangbong Aiptu Budiono ketika dihubungi detikcom, Senin (26/1/2009).

Hingga pukul 07.15 WIB, masih dilakukan evakuasi 4 korban yang menurutnya tergencet badan bus. Sedangkan alat derek, imbuh dia, masih lama untuk datang ke lokasi.

“Memanggil alat derek kurang lebih dua jam,” kata dia.

Lalu lintas di sekitar lokasi, terpantau masih mengalir dan tidak macet.

Bus Kramat Jati masuk jurang di daerah Lewo, Malangbong, hari ini sekitar pukul 04.00 WIB. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 08:08 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut
Korban Luka Berat Dirujuk ke RS di Bandung dan Tasikmalaya
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Korban luka berat Bus Kramat Jati yang jatuh ke jurang di Malangbong, Garut dirujuk ke RS di Bandung dan Tasikmalaya. Rata-rata korban luka berat mengalami luka di kepala, patah pinggang dan patah kaki.

Demikian disampaikan petugas Puskesmas Malangbong, Budi ketika dihubungi detikcom, Senin (26/1/2009).

“Korban luka berat sudah dirujuk, rata-rata ke RS di Bandung. Ada yang ke Tasik,” ujar dia.

Sedangkan yang luka ringan, imbuh dia, masih ada 10 orang yang dirawat di Puskesmas. “Mereka dijahit karena luka sobek,” imbuh dia.

Total yang dilarikan di Puskesmas Malangbong, sekitar 23 orang, termasuk 4 orang korban tewas. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 10:07 WIB
Kramat Jati Terjun ke Jurang
Korban Tewas 6 Orang, Luka-luka 30 Orang
Mansyur Hidayat – detikNews

Garut – Korban jiwa akibat kecelakaan bus yang masuk jurang di Garut merangkak naik. Perkembangan terakhir, jumlah penumpang yang tewas mencapai 6 orang.

“Jumlah penumpang ada 36 termasuk awak bus. 6 meninggal, 30 luka,” kata Kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono di lokasi kejadian, Jl Raya Malangbong, Kampung Pangkalan Lewo, Sukaratu, Garut, Senin (26/1/2009).

Semua korban tewas dan luka-luka sudah berhasil dievakuasi dari jurang berkedalaman 200 meter itu. Korban tewas ditampung di Puskesamas Malangbong yang berjarak 6 km dari lokasi kecelakaan, sementara korban luka-luka sebagian dibawa ke Puskesmas Limbangan.

Belum ada informasi resmi tentang identitas para korban tewas atau selamat. Namun 2 korban tewas yang terakhir dievakuasi mengenakan berjenis kelamin perempuan dengan usia masing-masing berkisar 35 dan 17 tahun.

Bus Kramat Jati B 7859 AC rute Bandung-Wonogiri terjun bebas ke dalam jurang sekitar pukul 04.30 WIB. Belum ada keterangan penyebab kecelakaan, tetapi cuaca pada saat itu cukup cerah, tanpa kabut yang dapat menghalangi pandangan. (gah/nwk)

Senin, 26/01/2009 10:54 WIB
Kramat Jati Terjun ke Jurang
Tak Ada Jejak Pengereman di Aspal
Mansyur Hidayat – detikNews

Jakarta – Penyebab kecelakaan Bus Kramat Jati yang terjun ke jurang masih belum diketahui. Namun fakta di lapangan menunjukkan tidak ada bekas rem di aspal jalan dekat lokasi kecelakaan.

Pantauan detikcom, Senin (26/1/2009), tidak terlihat ada bekas gesekan ban dengan aspal di jalan yang mengarah ke dalam jurang.

Bus seolah-seolah nyelonong begitu saja ke dalam jurang. Padahal jika sopir sempat mengerem, maka akan ada bekas ban di aspal.

Lokasi kecelakaan memang rawan kecelakaan. Tidak tampak adanya pagar pengaman untuk mencegah kendaraan jatuh ke jurang.

Bus Kramat Jati jurusan Bandung-Wonogiri B 7859 AC jatuh ke jurang yang terletak di Jl Raya Malangbong, Kampung Pangkalan Lewo, Sukaratu, Garut, pukul 04.30 WIB. Pada saat itu bus tengah dalam perjalanan dari Tasik menuju Bandung.

Lalu tanpa diketahui alasannya, bus naas itu terjun ke dalam jurang dengan kedalaman 200 meter. Setelah berguling-guling, akhirmua bus terdampar di dasar jurang dengan posisi miring.
(gah/nwk)

Senin, 26/01/2009 14:28 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang
6 Korban Tewas Dimandikan di Puskesmas Malangbong
Mansyur Hidayat – detikNews

Garut – 6 Korban tewas dalam kecelakaan bus Kramat Jati di Malangbong telah dimandikan di Puskesmas Malangbong, Garut, Jabar. Petugas masih menunggu jenazah diambil oleh pihak keluarga.

6 Korban itu adalah sopir bus, Jajang Saeful (45), dan penumpang bus, yakni Muhammad Imam Guzaedi (44), Tukimun (40), Winarsih (37), Karina (14), dan Sisyam (70).

Sementara itu 11 orang mengalami luka berat dan 11 orang lainnya mengalami luka ringan. Korban luka berat telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RSUD Tasikmalaya, termasuk kernet bus, Hartono (40), yang menderita patah tangan dan luka-luka di wajah.

Hingga pukul 14.00 WIB, Senin (26/1/2009), proses evakuasi bus Kramat Jati masih berlangsung dengan menggunakan dua buah derek. Kedalaman jurang setinggi 200 meter membuat proses evakuasi menjadi sulit.

Masyarakat masih berkerumun di sekitar lokasi. Akibat kecelakaan ini petugas terpaksa memberlakukan sistem buka tutup di Jl Raya Malangbong arah ke Bandung dan Tasikmalaya. Walau tidak macet total, antrean panjang sempat terjadi. (rdf/sho)

2 Comments

Filed under Public Transportation, Traffic Safety

Bus Masuk Jurang, 2 Tewas 32 Luka-luka

Minggu, 14/12/2008 13:45 WIB
Bus Masuk Jurang, 2 Tewas 32 Luka-luka
PAwito – detikNews

Temanggung – Bus Maju Makmur bernopol AA 1438 CA jurusan Semarang-Purwokerto masuk jurang sedalam 20 meter. Akibatnya 2 orang tewas seketika dan 32 orang lainya mengalami luka-luka.

Bus masuk ke jurang tepatnya di tikungan Sigandul, Desa Kwadung Gunung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Minggu (14/12/2008).

Dua orang yang tewas seketika adalah Jumrat Suparmin (50) dan Agus Hartoto (45) yang merupakan sopir dan kondektur bus Maju Makmur tersebut. Keduanya merupakan warga Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah.

Korban luka hingga siang ini menjalani perawatan secara intensif di RSUD Ngesti Waluyo, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

“Bus Maju Makmur dikemudikan oleh Suparmin,”tegas Kasatlantas Polres Temanggung AKP Setya Budi Waspada saat dihubungi detik.com .

Menurut saksi mata, Jamil, salah seorang penumpang yang berhasil dimintai keterangan oleh petugas satlantas Polres Temanggung menyatakan, awalnya, bus berpenumpang 34 penumpang ini melaju dengan kencang dari arah Purwokerto menuju ke Temanggung.

“Sesampainya di Wonosobo, semua penumpang sempat diturunkan karena bus mengalami korsleting pada bagian sekering mesin. Setelah diperbaiki, bus kemudian melanjutkan kembali perjalanan dan sampai di tikungan Sigandul sopir bus tidak dapat menguasai bus. Bus yang melaju dengan kecepatan tinggi menabrak pembatas jalan dan langsung terjun dan masuk ke jurang,”tegas Setya.

Semua penumpang berjumlah 34 orang dibawa ke RSUD Ngesti Waluyo, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kesatlantas Polres Temanggung AKP Setya Budi Waspada menjelaskan  selain disebabkan sopir Surahmin yang tidak menguasai kemudi, jalan yang licin, menurun dan banyak tikungan menyebabkan bus masuk jurang.

“Berdasarkan informasi saat kejadian sopir bus Surahmin tidak dalam kondisi mengantuk. Barangkali karena jalanan licin, menurun, penuh tikungan, gelap dan berkabut, sehingga terjadi kecelakaan tunggal itu,” tegas Waspada tadi.

Setya mengingatkan jalur Wonosobo-Temanggung merupakan jalur tengkorak yang sangat rawan kecelakaan. Selain naik turun, kondisi jalan dalam keadaan sempit, licin dan dalam kondisi gelap bila menjelang petang sampai dini hari. Sehingga, diharapkan para pemakai jalan berhati-hati melewati jalan tersebut.(iy/iy)

Sumber : detiknews.com

1 Comment

Filed under Public Transportation, Traffic Safety

Bus vs Bus di Nganjuk, 23 Luka-Luka

Sabtu, 6 Desember 2008 – 18:58 wib

NGANJUK – Kecelakaan hebat yang melibatkan dua bus umum terjadi di Jalan Raya Nganjuk, Madiun, Jawa Timur, tadi siang. 23 penumpang terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah salah satu bus terperosok ke dalam sungai.

Kecelakaan yang melibatkan Bus PO Restu jurusan Madiun-Malang dengan Bus PO Sumber Kencono jurusan Surabaya-Yogayakarta ini berawal ketika Bus Restu yang dikemudikan Lamidi (45), meluncur kencang dari arah Madiun. Ketika memasuki kawasan Nganjuk, bus bernopol N 6262 EU tersebut tiba-tiba kejar-kejaran dengan sesama Bus Restu dari arah yang sama.

Saat melintas di Jalan Raya Nganjuk-Madiun tepatnya di Desa Kalimati, Tanjung Anom, Nganjuk, dari arah berlawanan muncul Bus Sumber Kencono bernopol W 7596 UN yang melaju dengan kecepatan sedang.

Karena tidak menyadari kendaraan di depannya, Lamidi yang berusaha mendahului bus itu, beradu muka dengan bus Sumber Kencono yang sarat penumpang.

Seketika itu juga bus Sumber Kencono yang sudah berusaha menepi terlempar masuk ke dalam sungai dengan posisi miring. Sedangkan bus Restu juga terperosok ke parit dengan posisi melintang.

Akibat kecelakaan ini, seluruh penumpang dan awak bus terluka. Meski tidak ada korban jiwa, namun sedikitnya 23 penumpang dilarikan ke RS Bhayangkara Nganjuk untuk mendapatkan pertolongan, empat di antaranya mengalami luka berat.

Menurut kernet bus Restu, Dwi Namto Feri (33), bus yang diawakinya memang melaju kencang dari Madiun menuju Surabaya. Karena menjumpai bus Restu lainnya dengan arah yang sama, sopir bus Lamidi berusaha mendahului untuk berebut penumpang.

Hal ini diakibatkan jadwal keberangkatan bus yang hampir sama sehingga mengharuskan mereka beradu cepat. “Saya sendiri hanya menurut saja karena tidak ikut mengemudi. Tahu-tahu bus sudah tabrakan dan masuk ke sungai,” ujarnya di Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (6/12/2008).

Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas di jalur utama tersebut sempat mengalami kemacetan hingga 1 kilometer. Sementara seluruh korban luka berasal dari bus Sumber Kencono yang mengalami kondisi paling parah. Selain terperosok ke sungai sedalam 1,5 meter, kondisi bus yang terguling membuat para penumpang kesulitan keluar.

Sementara petugas Lantas Polres Nganjuk bergerak cepat dengan mengamankan sopir bus Restu, Lamidi. Ia dianggap bertanggungjawab dalam musibah itu karena mengemudi dengan ugal-ugalan. Setelah menjalani pemeriksaan cukup lama, Lamidi akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan langsung menghuni ruang tahanan Mapolres Nganjuk.

“Semua saksi mata mengatakan kalau pengemudi sopir bus Restu memang ugal-ugalan. Ia sudah kami tahan dan ditetapkan sebagai tersangka,” terang Kasat Lantas Polres Nganjuk AKP Edi Hariadi.

(Hari Tri Wasono/Sindo/ful)

Sumber : okezone.com

Leave a comment

Filed under Public Transportation, Traffic Safety