Tag Archives: angkutan bus

14 Kendaraan Umum Terjaring Razia Tarif

Selasa, 3 Februari 2009 – 23:22 wib, okezone.com

JAKARTA – Sebanyak 14 kendaraan umum terkena razia operasi pengawasan terhadap penurunan tarif angkutan umum di Jakarta Utara. 10 di antaranya terpaksa dikandangkan petugas Dinas Perhubungan Jakarta Utara, sedangkan 4 kendaraan hanya ditilang petugas.

Angkutan tersebut di antaranya adalah Metromini T41 jurusan Pulo Gadung-Tanjung Priok dan P07 jurusan Senen-Semper; PPD 43 jurusan Cililitan-Tanjung Priok. Termasuk Mayasari Bakti P8 Rawamangun-Tanjung Priok; 2 buah KWK 01 jurusan Cakung-Tanjung Priok; Mikrolet 30A jurusan Kelapa Gading-Tanjung Priok; dan dua buah Mikrolet 15A jurusan Kota-Tanjung Priok. Seluruhnya angkutan ini kedapatan tidak menurunkan tarifnya berdasarkan dari laporan masyarakat.

Menurut Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalaian Dishub Jakarta Utara Syamsyul Mirwan, Selasa (3/2/2009), pihaknya akan terus melakukan razia meski nanti kondisi normal kembali.

“Kita telah melalukan himbauan agar sopr menurunkan tarifnya melalui pengeras suara di terminal-terminal,” ungkapnya.

Sebelumnya sebanyak 4 angkutan terkena razia setelah tidak terkait peraturan gubernur (Pergub) No. 4 Tahun 2009 tentang tarif angkutan penumpang.(Isfari Hikmat/Sindo/hri)

Leave a comment

Filed under Public Transportation

Dishub: Operasi Tarif Angkutan Umum Berlanjut

Selasa, 3 Februari 2009 – 10:07 wib, okezone.com

JAKARTA – Dinas Perhubungan DKI Jakarta terus melaksanakan operasi penurunan tarif angkutan umum sampai tidak ada lagi keluhan dari masyarakat dan awak angkutan menaati ketentuan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Riza Hasyim mengungkapkan, sekira pukul 15.00 WIB sore nanti jajarannya bersama pihak terkait menggelar rapat hasil penindakan dalam operasi penurunan tarif angkutan umum.

“Dalam rapat itu setiap terminal akan melaporkan hasil tindakannya,” kata Riza saat berbincang dengan okezone, Selasa (2/2/2009).

Dia menjelaskan, hari ini operasi penurunan tarif juga berlanjut seperti sehari sebelumnya. Operasi ini akan terus dilakukan bila masih ada angkutan umum yang membandel dan tidak ada batasan waktu.

“Hasil operasi kemarin tercatat ada 69 angkutan umum yang ditindak. 63 ditilang dan 6 dikandangkan,” beber Riza.

Kepala Dishub DKI berharap dengan operasi seperti ini pengemudi atau pengusaha angkutan umum menurunkan tarif sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta.

Ketika ditanya soal keluhan pengemudi karena masih banyak pungutan liar yang memberatkan, Riza menyatakan bakal menindak tegas oknum Dishub yang berbuat demikian.

“Sudah banyak dari oknum Dishub yang dikandangkan. Maksudnya ditarik dari lapangan, jadi staf dan jaga kantor. Tapi untuk bulan ini belum ada oknum Dishub yang nakal ditindak,” ungkapnya.

Namun demikian, pungli tidak langsung yang dilakukan atas kesepakatan antara pengemudi dan timer atau preman misalnya, tidak serta merta Dishub menindaknya. Pasalnya, hal itu di luar kewenangan Dishub. “Kalau Dishub nangkepin preman, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dishub jadi nambah dong,” tutur Riza berkelakar. (ram)

Leave a comment

Filed under Public Transportation

Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut


(Foto: Mansyur Hidayat/ detikcom)
Sumber berita : detiknews.com

Senin, 26/01/2009 05:52 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Bus Kramat Jati masuk jurang di Malangbong, Garut. Peristiwa itu terjadi Senin (26/1/2009) di pagi buta, pukul 04.00 WIB.

“Iya, di daerah Lewo, Kecamatan Malangbong,” ujar petugas bantuan jaga Polsek Malangbong, Ahmad, ketika dihubungi detikcom hari ini, pukul 05.45 WIB.

Menurut dia, semua petugas sedang menuju ke lapangan. Ahmad juga belum mengetahui apakah ada korban jiwa yang timbul dalam kecelakaan ini.

“Korban sudah ada yang dibawa ke Puskesmas Malangbong,” ujarnya. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 06:07 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut
Banyak Korban Luka Parah, 1 Orang Dikabarkan Tewas
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Bus Kramat Jati yang masuk jurang di Malangbong, Garut memakan korban sedikitnya 1 orang tewas. Sekitar 7 korban lainnya yang dibawa ke Puskesmas Malangbong luka parah.

Informasi ini dihimpun dari karyawan Puskesmas Malangbong Ujang yang dihubungi detikcom, Senin (26/1/2009) pukul 06.00 WIB.

“Barusan 7 orang (yang dibawa ke Puskesmas). Masih menunggu yang lain,” ujar Ujang.

Ketika ditanya ada atau tidaknya korban jiwa, Ujang mengatakan,”Baru tahu 1 orang (yang tewas). Banyak yang luka parah,” imbuh dia.

Menurut informasi yang didapatnya, jurang tempat Bus Kramat Jati itu terjatuh cukup dalam. “Ini baru dalam penindakan,” tandas Ujang. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 07:19 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut, Korban Tewas Jadi 4 Orang
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Korban Kramat Jati yang masuk jurang di Malangbong, Garut yang sudah dievakuasi ke Puskesmas Malangbong sudah 25 orang. 4 Orang di antaranya sudah meninggal.

“Sementara yang terdaftar di Puskesmas 25 orang, meninggal 4 orang. Ada 4 orang lagi yang tergencet di badan bus,” ujar petugas Polsek Malangbong Aiptu Budiono ketika dihubungi detikcom, Senin (26/1/2009).

Budiono mengatakan tidak tahu persis berapa orang penumpang yang terdapat di bus Kramat Jati itu.

“Belum tahu persis. Karena lokasinya jauh dari lokasi,” ujarnya.

Bus Kramat Jati masuk jurang di Malangbong, di daerah Lewo, hari ini sekitar pukul 04.00 WIB. Hingga pukul 07.15 WIB, evakuasi korban dan bus masih dilakukan. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 07:31 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang Kedalaman 100 M di Garut
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Bus Kramat Jati yang masuk jurang di Malangbong, Garut masih dalam proses evakuasi. Bus itu masuk dalam jurang yang dalamnya 100 meter.

“Infonya, busnya masuk ke sawah, kurang lebih 100 meter dari jalan raya,” ujar petugas Polsek Malangbong Aiptu Budiono ketika dihubungi detikcom, Senin (26/1/2009).

Hingga pukul 07.15 WIB, masih dilakukan evakuasi 4 korban yang menurutnya tergencet badan bus. Sedangkan alat derek, imbuh dia, masih lama untuk datang ke lokasi.

“Memanggil alat derek kurang lebih dua jam,” kata dia.

Lalu lintas di sekitar lokasi, terpantau masih mengalir dan tidak macet.

Bus Kramat Jati masuk jurang di daerah Lewo, Malangbong, hari ini sekitar pukul 04.00 WIB. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 08:08 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang di Garut
Korban Luka Berat Dirujuk ke RS di Bandung dan Tasikmalaya
Nograhany Widhi K – detikNews

Jakarta – Korban luka berat Bus Kramat Jati yang jatuh ke jurang di Malangbong, Garut dirujuk ke RS di Bandung dan Tasikmalaya. Rata-rata korban luka berat mengalami luka di kepala, patah pinggang dan patah kaki.

Demikian disampaikan petugas Puskesmas Malangbong, Budi ketika dihubungi detikcom, Senin (26/1/2009).

“Korban luka berat sudah dirujuk, rata-rata ke RS di Bandung. Ada yang ke Tasik,” ujar dia.

Sedangkan yang luka ringan, imbuh dia, masih ada 10 orang yang dirawat di Puskesmas. “Mereka dijahit karena luka sobek,” imbuh dia.

Total yang dilarikan di Puskesmas Malangbong, sekitar 23 orang, termasuk 4 orang korban tewas. (nwk/nwk)

Senin, 26/01/2009 10:07 WIB
Kramat Jati Terjun ke Jurang
Korban Tewas 6 Orang, Luka-luka 30 Orang
Mansyur Hidayat – detikNews

Garut – Korban jiwa akibat kecelakaan bus yang masuk jurang di Garut merangkak naik. Perkembangan terakhir, jumlah penumpang yang tewas mencapai 6 orang.

“Jumlah penumpang ada 36 termasuk awak bus. 6 meninggal, 30 luka,” kata Kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono di lokasi kejadian, Jl Raya Malangbong, Kampung Pangkalan Lewo, Sukaratu, Garut, Senin (26/1/2009).

Semua korban tewas dan luka-luka sudah berhasil dievakuasi dari jurang berkedalaman 200 meter itu. Korban tewas ditampung di Puskesamas Malangbong yang berjarak 6 km dari lokasi kecelakaan, sementara korban luka-luka sebagian dibawa ke Puskesmas Limbangan.

Belum ada informasi resmi tentang identitas para korban tewas atau selamat. Namun 2 korban tewas yang terakhir dievakuasi mengenakan berjenis kelamin perempuan dengan usia masing-masing berkisar 35 dan 17 tahun.

Bus Kramat Jati B 7859 AC rute Bandung-Wonogiri terjun bebas ke dalam jurang sekitar pukul 04.30 WIB. Belum ada keterangan penyebab kecelakaan, tetapi cuaca pada saat itu cukup cerah, tanpa kabut yang dapat menghalangi pandangan. (gah/nwk)

Senin, 26/01/2009 10:54 WIB
Kramat Jati Terjun ke Jurang
Tak Ada Jejak Pengereman di Aspal
Mansyur Hidayat – detikNews

Jakarta – Penyebab kecelakaan Bus Kramat Jati yang terjun ke jurang masih belum diketahui. Namun fakta di lapangan menunjukkan tidak ada bekas rem di aspal jalan dekat lokasi kecelakaan.

Pantauan detikcom, Senin (26/1/2009), tidak terlihat ada bekas gesekan ban dengan aspal di jalan yang mengarah ke dalam jurang.

Bus seolah-seolah nyelonong begitu saja ke dalam jurang. Padahal jika sopir sempat mengerem, maka akan ada bekas ban di aspal.

Lokasi kecelakaan memang rawan kecelakaan. Tidak tampak adanya pagar pengaman untuk mencegah kendaraan jatuh ke jurang.

Bus Kramat Jati jurusan Bandung-Wonogiri B 7859 AC jatuh ke jurang yang terletak di Jl Raya Malangbong, Kampung Pangkalan Lewo, Sukaratu, Garut, pukul 04.30 WIB. Pada saat itu bus tengah dalam perjalanan dari Tasik menuju Bandung.

Lalu tanpa diketahui alasannya, bus naas itu terjun ke dalam jurang dengan kedalaman 200 meter. Setelah berguling-guling, akhirmua bus terdampar di dasar jurang dengan posisi miring.
(gah/nwk)

Senin, 26/01/2009 14:28 WIB
Bus Kramat Jati Masuk Jurang
6 Korban Tewas Dimandikan di Puskesmas Malangbong
Mansyur Hidayat – detikNews

Garut – 6 Korban tewas dalam kecelakaan bus Kramat Jati di Malangbong telah dimandikan di Puskesmas Malangbong, Garut, Jabar. Petugas masih menunggu jenazah diambil oleh pihak keluarga.

6 Korban itu adalah sopir bus, Jajang Saeful (45), dan penumpang bus, yakni Muhammad Imam Guzaedi (44), Tukimun (40), Winarsih (37), Karina (14), dan Sisyam (70).

Sementara itu 11 orang mengalami luka berat dan 11 orang lainnya mengalami luka ringan. Korban luka berat telah dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RSUD Tasikmalaya, termasuk kernet bus, Hartono (40), yang menderita patah tangan dan luka-luka di wajah.

Hingga pukul 14.00 WIB, Senin (26/1/2009), proses evakuasi bus Kramat Jati masih berlangsung dengan menggunakan dua buah derek. Kedalaman jurang setinggi 200 meter membuat proses evakuasi menjadi sulit.

Masyarakat masih berkerumun di sekitar lokasi. Akibat kecelakaan ini petugas terpaksa memberlakukan sistem buka tutup di Jl Raya Malangbong arah ke Bandung dan Tasikmalaya. Walau tidak macet total, antrean panjang sempat terjadi. (rdf/sho)

2 Comments

Filed under Public Transportation, Traffic Safety

Bus Masuk Jurang, 2 Tewas 32 Luka-luka

Minggu, 14/12/2008 13:45 WIB
Bus Masuk Jurang, 2 Tewas 32 Luka-luka
PAwito – detikNews

Temanggung – Bus Maju Makmur bernopol AA 1438 CA jurusan Semarang-Purwokerto masuk jurang sedalam 20 meter. Akibatnya 2 orang tewas seketika dan 32 orang lainya mengalami luka-luka.

Bus masuk ke jurang tepatnya di tikungan Sigandul, Desa Kwadung Gunung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Minggu (14/12/2008).

Dua orang yang tewas seketika adalah Jumrat Suparmin (50) dan Agus Hartoto (45) yang merupakan sopir dan kondektur bus Maju Makmur tersebut. Keduanya merupakan warga Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah.

Korban luka hingga siang ini menjalani perawatan secara intensif di RSUD Ngesti Waluyo, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

“Bus Maju Makmur dikemudikan oleh Suparmin,”tegas Kasatlantas Polres Temanggung AKP Setya Budi Waspada saat dihubungi detik.com .

Menurut saksi mata, Jamil, salah seorang penumpang yang berhasil dimintai keterangan oleh petugas satlantas Polres Temanggung menyatakan, awalnya, bus berpenumpang 34 penumpang ini melaju dengan kencang dari arah Purwokerto menuju ke Temanggung.

“Sesampainya di Wonosobo, semua penumpang sempat diturunkan karena bus mengalami korsleting pada bagian sekering mesin. Setelah diperbaiki, bus kemudian melanjutkan kembali perjalanan dan sampai di tikungan Sigandul sopir bus tidak dapat menguasai bus. Bus yang melaju dengan kecepatan tinggi menabrak pembatas jalan dan langsung terjun dan masuk ke jurang,”tegas Setya.

Semua penumpang berjumlah 34 orang dibawa ke RSUD Ngesti Waluyo, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kesatlantas Polres Temanggung AKP Setya Budi Waspada menjelaskan  selain disebabkan sopir Surahmin yang tidak menguasai kemudi, jalan yang licin, menurun dan banyak tikungan menyebabkan bus masuk jurang.

“Berdasarkan informasi saat kejadian sopir bus Surahmin tidak dalam kondisi mengantuk. Barangkali karena jalanan licin, menurun, penuh tikungan, gelap dan berkabut, sehingga terjadi kecelakaan tunggal itu,” tegas Waspada tadi.

Setya mengingatkan jalur Wonosobo-Temanggung merupakan jalur tengkorak yang sangat rawan kecelakaan. Selain naik turun, kondisi jalan dalam keadaan sempit, licin dan dalam kondisi gelap bila menjelang petang sampai dini hari. Sehingga, diharapkan para pemakai jalan berhati-hati melewati jalan tersebut.(iy/iy)

Sumber : detiknews.com

1 Comment

Filed under Public Transportation, Traffic Safety

Ratusan Sopir Angkot Balikpapan Tolak Bus Massal

Senin, 24 November 2008 – 10:19 wib, Amir Sarifudin – Okezone

BALIKPAPAN – Sekitar seribu sopir angkutan umum (angkot) se-Kota Balikpapan melakukan aksi demonstrasi. Mereka demo dengan cara mogok narik.

Aksi yang digelar sejak pukul 08.00 Wita itu digelar di depan Gedung DPRD Kota Balikpapan Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan. Mereka berdemo menolak rencana Pemkot Balikpapan untuk pengadaan bus angkutan massal yang mulai beroperasi pada Januari 2009.

Sebanyak 22 orang perwakilan sopir angkot tampak diterima oleh Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong, Asisten I Pemkot Chairil Anwar, Kepala Dinas Perhubungan Kadarsah dan sejumlah anggota DPRD. Mereka mengaku mendukung penolakan tersebut.

“Kami mendukung penolakan keberadaan bus angkutan massal, cuma untuk pembubaran Forkapad (Forum Komunikasi Pengusaha Angkutan Balikpapan) perlu waktu untuk dilakukan peninjauan dahulu,” kata Andi Burhanuddin di Balikpapan, Senin (24/11/2008).

Diketahui, para pendemo ini tidak hanya menolak rencana pengadaan bus angkutan massal tapi juga mendesak dibubarkannya Forkapad. Sebab, Forkapad dinilai tidak sejalan dengan aspirasi para sopir yang menolak keberadaan bus angkutan massal.

Saat berdemonstrasi, mereka juga melakukan penyisiran pada sopir angkot lainnya yang narik angkot mereka. Namun begitu, demo yang dijaga sekira seratus personel dari Polres Balikpapan berjalan aman dan terkendali.

Sekitar pukul 11.15 Wita, demo selesai dilakukan dan para sopir kembali narik penumpang. (lsi)

Leave a comment

Filed under Public Transportation

Bus Sekolah Kembali Beroperasi Bulan Desember

Minggu, 23 November 2008 – 22:00 wib

JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali mengoperasikan bus sekolah pada Desember 2008 sembari menunggu proses tender berakhir.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bus Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sihol Sijabat mengatakan, bus sekolah yang digunakan sebagai sarana transportasi khusus anak-anak sekolah akan kembali diaktifkan pada Desember. Mereka akan dioperasikan pada rute yang telah ada dengan jadwal operasional tetap.

Menurut Sihol, saat ini pengoperasian bus berwarna kuning tersebut masih terganjal proses tender perusahaan yang akan menjadi operator bus. Tender yang dilaksanakan sejak pertengahan Oktober lalu berhasil menjaring lima perusahaan yang akan memperebutkan posisi menjadi operator utama. “Kami berusaha memilih perusahaan yang konsisten memberikan pelayanan publik di bidang transportasi ini,” katanya di Jakarta, Minggu (23/11/2008).

Perusahaan tersebut akan dipilih berdasarkan rekam jejak, penawaran harga, dan kelengkapan administrasi. Tak hanya itu, pihaknya juga akan memilih perusahaan mana yang cara pengelolaan busnya lebih baik. Pempov DKI sendiri akan menyiapkan dana untuk kontrak selama enam bulan sebesar Rp4 miliar yang akan digunakan untuk biaya bahan bakar, gaji sopir, pemeliharaan, konsumsi.

Sihol menambahkan, pengumuman pemenangnya sendiri menunggu surat keputusan yang rencananya akan dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada akhir November. Setelah itu 37 bus yang saat ini masih mendekam di Pool Bus Transjakarta (eks Pool Bus PPD) di Kramatjati, Jakarta Timur, akan kembali melayani anak sekolah.

Ke-37 bus sekolah tersebut mempunyai dua rute utama dan rute penghubung. Rute utamanya adalah Lapangan Banteng-Kemayoran, Tanjung Priok-Pulogadung, Kampung Melayu-Taman Mini Indonesia Indah (TMII), serta Pasar Minggu-Kawasan CSW Kebayoran Baru. Sementara dua rute penghubung yaitu Cawang-Grogol dan Cawang-Plumpang.

Dengan adanya perubahan masuk sekolah yang akan digulir pada Januari 2009 jadwal operasi pada pagi hari pun mengalami perubahan yaitu pukul 05.15 WIB-07.00 WIB, namun untuk waktu operasional siang dan sore hari tidak ada perubahan yaitu pukul 11.00 WIB – 13.00 WIB, dan pukul 15.00 WIB – 18.00 WIB.

Bus sekolah yang diluncurkan pada 2007 lalu sempat berhenti beroperasi karena gagalnya proses tender pertama pada Juli lalu. “Saat itu para peserta tender semuanya bermasalah. Satu peserta bermasalah dengan akta perusahaan. Sementara, sisanya dua perusahaan tak sanggup menyediakan modal yang diminta panitia,” jelasnya.  (Neneng Zubaidah/Sindo/ful)

Sumber : okezone.com

Leave a comment

Filed under Public Transportation

Mengkaji “Bus Priority”

Mengkaji “Bus Priority”

Oleh : Rizki Budi Utomo

– dimuat di Harian Kompas Edisi Jogja, Kamis 30 Oktober 2008

Usulan konsep “bus priority” yang diusung Dinas Perhubungan Provinsi DIY sedang menjadi diskursus menarik. Rencana pemberian prioritas bus yang akan diuji coba pada Bus Trans-Jogja ini rupanya masih berbuah pertanyaan dan pertentangan. Konsep yang bertujuan memberikan layanan masyarakat dalam bentuk mengurangi waktu tunda angkutan umum di simpang, justru dianggap menyalahi undang-undang.

Benarkah? Apa dan bagaimana sebenarnya konsep “bus priority”?

Konsep ini sebenarnya sudah lama diterapkan di negara maju. Bentuk implementasinya bisa beragam, dari pembuatan jalan khusus bus yang terpisah dari lalu lintas lain atau busway, pembuatan lajur khusus bus atau buslane, pemberian prioritas pada simpang dalam bentuk nyala hijau, hingga skema yang lebih ekstrem berupa pengalokasian ruas-ruas jalan khusus angkutan umum.

Prioritas bus yang akan diuji coba di Yogyakarta hanyalah salah satu bentuk pemberian ‘sedikit’ prioritas bus di mulut simpang dengan lampu lalu lintas. Sebuah bus yang melaju dalam jarak tertentu dari mulut simpang akan memberikan sinyal kepada pengontrol lampu lalu lintas untuk ‘sedikit’ merubah skema urutan fase lampu lalu lintas. Misalnya urutan fase normal pada simpang empat adalah Utara – Timur – Selatan – Barat.

Ketika bus melaju di kaki Barat, sedangkan fase lampu hijau sedang berlangsung di kaki Utara, maka waktu lampu hijau di kaki Utara akan dihabiskan terlebih dahulu (bukan serta merta menjadi merah), kemudian bergeser ke kaki Barat. Jadi, urutannya akan menjadi Utara – Barat – Timur – Selatan – Barat, lalu kembali ke fase normal. Seberapa lama waktu hijau untuk prioritas bus tergantung dari jarak bus ke mulut simpang, dengan tetap menggunakan aturan waktu hijau minimal, yakni 10 detik (berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997).

Metode ini umum digunakan untuk angkutan bus dengan jarak antara (headway) yang relatif agak longgar. Dalam ruang lingkup lebih besar, model prioritas bus pada simpang ini terintegrasi dalam skema yang disebut ATCS (Area Traffic Control System) dan ITS (Intelligent Transport System). Skema-skema ini terimplementasi dengan sangat baik di kota London hingga Tokyo.

Di Indonesia, model prioritas bus sebenarnya telah dijalankan di Jakarta dalam bentuk pembuatan busway atau jalan khusus bus Transjakarta, yang sekarang juga telah dilengkapi dengan portal atau pintu otomatis busway. Di London, pintu portal otomatis berbentuk pipa-pipa besi hidrolis berdiameter besar yang terpasang vertikal di jalan khusus bus, dan hanya bisa turun (membuka) secara otomatis apabila ada bus yang akan melintas. Mobil yang melanggar dan memaksa masuk akan menabrak atau terdongkrak oleh pipa besi. Ini adalah bentuk-bentuk prioritas bus dengan traffic restraint atau pembatasan lalu lintas.

Model lain prioritas bus adalah lajur khusus bus atau buslane, yang pertama kali didesain di Chicago pada 1939 dan dioperasikan di Hamburg, Jerman pada tahun 1962. Model ini lalu berkembang luas di Eropa hingga Asia, dari London, Madrid, Sydney hingga Singapura. Lajur ini berupa garis marka yang digunakan khusus untuk bus. Kelemahan buslane terletak pada perilaku pengendara kendaraan pribadi yang sering memaksa masuk lajur bus, padahal bus sedang melintas. Hal ini disebabkan tidak terpisahnya lajur bus dan lajur lalulintas secara fisik (segregated). Model buslane pernah gagal di Jakarta sebelum busway dioperasikan.

Fleksibilitas Akses

Dari sisi perundang-undangan di Indonesia, tema prioritas bus sebenarnya juga telah diangkat oleh pemerintah melalui Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), yang menuangkan kebijakan berupa peningkatan kualitas jasa transportasi umum yang meliputi keselamatan, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, polusi rendah dan efisien.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan juga telah memberi keleluasaan skema prioritas bus ini berupa pemberian prioritas bagi jenis kendaraan atau pengguna jalan tertentu sebagai upaya pemecahan permasalahan lalu lintas untuk mempertahankan tingkat pelayanan.

Keberhasilan konsep-konsep angkutan publik sebenarnya memang berpulang pada kemauan para stakeholder, termasuk pemerintah kota atau kabupaten, dalam menata transportasi. Visi daerah dalam mengembangkan angkutan publik sering kali terlupakan hingga titik nadir ketelanjuran yang berujung pada penyakit-penyakit transportasi.

Kota-kota yang tidak menata angkutan publik secara dini akan terpuruk dalam akumulasi kondisi kronis lalu lintas perkotaan. Beban transportasi semakin berat, seiring dengan besaran beban biaya yang ditanggung oleh masyarakat.

Pada hakikatnya, tujuan utama prioritas bus adalah mengakomodasi masyarakat yang menggunakan angkutan publik dengan memberikan fleksibilitas berakses. Kemudahan bertransportasi dengan mengurangi fungsi hambatan waktu akan semakin membuat angkutan publik menjadi menarik. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi akan sangat signifikan karena pola peralihan moda. Tujuannya jelas; mengurangi biaya kemacetan, penghematan energi Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga pengurangan kadar polusi.

Secara teknis, prioritas bus pada simpang mudah dilaksanakan karena teknologi sudah berkembang sedemikian pesat. Formulasi hitungannya pun normatif karena hanya berkutat pada pergeseran fase lampu lalu lintas dengan tetap berpedoman pada keselamatan lalu lintas di simpang. Model ini juga cocok diterapkan di ruas jalan Yogyakarta yang karakter lalu lintasnya masih bercampur (mix traffic).

Namun, sebagai catatan penting, implementasi prioritas bus harus diujicoba untuk mendapatkan waktu sinyal yang paling efektif, serta memberikan efek pembelajaran lalu lintas kepada masyarakat. Langkah selanjutnya adalah dengan menempuh strategi-strategi manajemen lalu lintas lain untuk mendukung penggunaan angkutan publik.

Kuncinya kini ada pada pemegang keputusan, apakah mereka benar-benar berpihak pada angkutan publik yang merupakan refleksi pelayanan terhadap masyarakat?

Rizki Budi Utomo

Dosen Transportasi Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta

Liat di website.

Leave a comment

Filed under Public Transportation, Transport's Articles

Awak Angkudes di Gunungkidul Tuntut Ketegasan

Judul asli : Awak Angkudes Tuntut Ketegasan, Jumat, 17 Oktober 2008 10:04WIB, Harian Jogja

WONOSARI:  Ijin trayek untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang dimiliki sejumlah sejumlah perusahaan otobus yang beroperasi hingga pelosok kecamatan di Gunungkidul, kembali dipersoalkan. Kamis (16/10) kemarin, sepuluh anggota perwakilan dari delapan paguyuban angkudes se Gunungkidul kembali mendatangi pemkab Gunungkidul untuk meminta kejelasan terkait penataan ijin trayek bus AKAP. Dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat Pemkab Gunungkidul, perwakilan paguyuban angkudes ditemui langsung oleh Sekda Gunungkidul, Joko Sasono, perwakilan dari Dinas Perhubungan dan Sat Lantas Polres Gunungkidul.
Dalam pertemuan kemarin, Aji Suryo selaku juru bicara perwakilan paguyuban angkudes se Gunungkidul kembali meminta agar pemerintah lebih tegas mengatur operasionalisasi dan ijin trayek bus AKAP yang nyata-nyata nekat beroperasi hingga wilayah kecamatan. Padahal, sesuai aturan, bus AKAP hanya boleh beroperasi hingga Terminal Wonosari.
“Permasalahan ini bukan pertamakali kami sampaikan dalam forum resmi seperti ini. Namun meski berulangkali kami sampaikan, sampai saat ini tidak ada tindakan dan hasil yang memuaskan. Kami hanya meminta ketegasan dan keseriusan pemerintah soal ijin trayek bus AKAP dan angkutan pelat hitam yang saat ini masih beroperasi,” kata Aji yang juga ketua paguyuban angkudes BMW (Baran-Munggi-Wonosari).
Aji menyatakan jika operasi yang dilakukan petugas gabungan dari Sat Lantas Polres Gunungkidul dan Dishub Gunungkidul tidak banyak berpengaruh terhadap operasionalisasi bus AKAP dan angkutan pelat hitam. Sampai saat ini, bus AKAP masih beroperasi hingga Semin, dan Bedoyo, Ponjong, yang jelas-jelas merupakan daerah operasiional angkudes. “Sebagai wong cilik, kami hanya berpedoman pada aturan main yang berlaku saja. Kami tidak akan banyak menuntut. Namun nampaknya petugas setengah hati melakukan operasi yustisi yang mengundang keganjilan karena tidak ada hasilnya,” tegas Aji.
Selain menyoal trayek bus AKAP, awak angkudes juga kembali menyorot keberadaan angkutan pelat hitam milik perusahaan bus yang kembali beroperasi dengan dalih memberikan service kepada penumpang bus. Layanan antar jemput milik berusahaan bus jelas-jelas membuat angkudes kehilangan penumpang. “Angkutan pelat hitam sudah jelas hanya diberlakukan untuk taksi dan travel. Untuk itu kami butuh ketegasan bapak-bapak. Karena terkesan saat ini petugas takut menggelar operasi yustisi,” kata pengurus paguyuban yang lain menambahkan.
Menanggapi hal itu, Sekda Gunungkidul, Joko Sasono, langsung mengimbau agar Dishub Gunungkidul melakukan langkah koordinasi dengan jajaran pusat terkait ijin trayek yang dikeluarkan Departemen Perhubungan (pusat) yang memang memberikan ijin trayek untuk angkutan bus AKAP. “Jadi sementara Dishub akan melakukan langkah koordinasi dengan pusat untuk meninjau kembali ijin trayek karena untuk pool yang berada di beberapa wilayah kecamatan memang harus memenuhi standar aturan,” kata Joko.
Joko tidak menampik beroperasinya angkutan pelat hitam di beberapa lokasi saat ini lantaran beberapa armada angkudes tidak menggunakan ijin trayek yang sudah dimiliki. Joko mencontohkan salah satu jalur Playen-Pulutan-Pasar yang ijin trayek sudah diberikan untuk jalur angkudes, namun tidak ada angkudes yang beroperasi, sehingga memicu beroperasinya angkutan pelat hitam.

Oleh Endro Guntoro
Sumber : Harian Jogja

Leave a comment

Filed under Public Transportation

Pelanggaran Tarif Oleh 44 Bus di Lampung

Selasa, 7 Oktober 2008 – 09:09 wib

LAMPUNG – Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung menemukan 44 kasus pelanggaran tarif angkutan Lebaran sejak H-7 Idul Fitri hingga hari ini. Hampir 50 persen dari kasus tersebut merupakan pelanggaran tarif dalam bentuk pembulatan tarif.

“Pelanggaran terbesar karena pembulatan tarif. Seperti Rp18.500 dibulatkan menjadi Rp20.000 dengan alasan tidak ada kembalian,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Lampung Haryo Satmiko di Lampung, Selasa (7/10/2008).

Menurut Haryo, pembulatan tarif semacam ini paling banyak ditemukan dengan persentase mencapai 43 persen, dari 45 kasus yang ditemukan Dishub.

Selain itu, ditemukan juga pelanggaran tarif sebesar 5-10 persen yang dilakukan oleh 11 bus. Sementara satu bus kedapatan melanggar tarif dengan menarik biaya lebih tinggi yakni sekira 30 persen kepada penumpang.

“Semuanya akan kami berikan sanksi mulai dari peringatan hingga pembekuan sementara operasional,” kata Haryo yang juga menambahkan akan membahas masalah sanksi kepada PO setelah H+7.

Sementara itu, menurut catatan dishub, bus yang paling banyak melanggar tarif adalah trayek Bandar Lampung-Kotabumi, Bandar Lampung-Tanggamus, dan Bandar Lampung-Metro. (Aji Aditya Junior/Trijaya/lsi)

Sumber : okezone.com

Leave a comment

Filed under Public Transportation

Arus Balik Diprediksi Berakhir Pekan Ini

Senin, 6 Oktober 2008 – 21:02 wib, Nurlaili – Okezone

JAKARTA – Jumlah penumpang arus Balik Lebaran 2008 diperkirakan masih terus terjadi hingga akhir pekan ini. Pasalnya aktivitas sekolah baru akan dimulai pekan depan.

Kondisi ini tercermin dari masih banyaknya pemudik yang ada di sejumlah terminal bus di Jakarta, salah satunya di terminal Lebak Bulus.

Hingga Pukul 19.00 WIB sore ini, jumlah total bus yang tiba di terminal Lebak Bulus tercatat sebanyak 387 bus, dengan total penumpang sebanyak 6.498 orang.

Sementara bus yang berangkat berjumlah 231 bus dengan penumpang 1860. Bus tersebut rata-rata bertujuan kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Jambi.

Komadan Regu Terminal Lebak Bulus M Hanafi mengatakan, bus tersebut paling banyak berasal dari Jawa Barat.

Sementara itu, untuk mengantisipasi agar penumpang tidak menginap di terminal, kata Hanafi, pihaknya telah menyediakan angkutan malam hari (Amari).

“Ada  150 unit angkot dan bus kota yang stanby untuk mengangkut penumpang yang datang malam hari,” ujar Hanafi di kantornya, Senin (6/10/2008).

Pantauan okezone di Terminal Lebak Bulus, penumpang yang ingin mudik maupun tiba masih terbilang tertib. (ded)

Sumber : okezone.com

Leave a comment

Filed under Public Transportation