Daily Archives: November 26, 2008

Beberapa Kecelakaan Fatal Pengemudi Mobil Sport

Foto: topspeed.com

Sumber : autos.okezone.com

ARIZONA – Mengendarai sebuah mobil sport memang menyenangkan. Tenaga mesin besar, handling mantap dan penampilan mobil yang eksotik mampu membuat semua orang menoleh kearah kita. Namun apabila kondisi tubuh sedang tidak fit atau terlalu terlena mamacu kecepatan semaksimal mungkin, maka fatal akibatnya.

Mungkin beberapa kejadian kecelakaan yang dikutip dari Topspeed.com, berikut dapat menjadi pelajaran bagi anda agar selalu berhati-hati dalam mengendarai mobil.

Misalnya yang terjadi di Arizona beberapa waktu lalu. Sebuah Dodge Viper yang dipacu hingga 170mph kemudian pengemudinya kehilangan kontrol dan mobil melintir lalu terbang dan menghantam tembok jalan. Kemudian mobil terlipat dan sebagian badan mobil tersangkut di pagar.

Adalagi kejadian di Qatar. Sebuah Mercedes SLR yang dipacu 165mph kehilangan kontrol dan terhempas ke badan jalan. Mobil kemudian terbelah menjadi tiga bagian yang terpisah. Atau Lamborghini Murcielago yang sedang melaju di salah satu jalan raya di Saudi Arabia bisa jadi contoh. Ketika sedang dipacu pada kecepatan 150mph, mobil yang kabarnya baru dimiliki selama enam hari itu membentur pagar pembatas jalan akibat ada truk yang memotong lajurnya secara tiba-tiba. Meski demikian pengemudi dilaporkan selamat.

Lain lagi dengan sebuah TVR T350C yang sedang dipacu di jalanan Afrika Selatan dalam kecepatan 140mph. Setelah kehilangan kendali, mobil tersebut terbanting kedalam tanggul yang diaspal dan kemudian jatuh dari atas jembatan layang. Beruntung tidak ada orang lain di bawah jembatan layang tersebut. (ton)

Leave a comment

Filed under Traffic Safety

12 Biker Tersungkur Tiap Hari di Proyek Busway ‘Maut’ Grogol

Selasa, 25/11/2008 14:26 WIB
12 Biker Tersungkur Tiap Hari di Proyek Busway ‘Maut’ Grogol
Ari Saputra – detikNews

Jakarta – Pembetonan jalur khusus bus TransJ (busway) Harmoni-Grogol memakan korban. Di depan RS Sumber Waras, sedikitnya 12 pengendara motor tiap hari tersungkur menubruk pembetonan busway.

Sebab, dari arah Roxy pengendara dilenakan oleh jembatan layang yang lurus dan lancar. Saat menuruni jembatan, kendaraan melaju kencang dan menubruk beton jalan.

“Soalnya nggak ada rambu. Ada hanya satu itu pun sudah dekat dengan beton,” kata Anis (25), salah satu korban busway maut tersebut usai dirawat di RS Sumber Waras, Jl Kyai Tapa, Jakarta Barat, Selasa (25/11/2008).

Anis sendiri terjungkal setelah melaju dari arah Roxy. Dia terkejut saat ada beton busway mendadak. Dia pun menghindari namun justru tersorok jatuh dari motor.

Saat dikonfirmasi, pihak rumah sakit mengakui banyaknya jumlah korban lantaran beton busway maut. Sedikitnya 12 korban perhari dengan kondisi variatif dari luka ringan hingga luka parah.

“Selalu ada yang menjadi korban. Sekitar 12 pengendara per hari,” ucap Kristin, salah satu petugas jaga RS Sumber Waras.

Pengendara meminta Dishub maupun PU memberi papan peringatan jauh-jauh. Sehingga kejadian tersebut semakin minim terjadi.

“Kalau dikasih papan peringatan 50 meter sebelumnya, masih bisa menghindar,” tukas Anis kesal. (Ari/nrl)

Sumber : detiknews.com

Leave a comment

Filed under Traffic Safety

Mahasiswa Yogya Lebih Suka Beli Pulsa Daripada Buku

Selasa, 25/11/2008 13:30 WIB
Mahasiswa Yogya Lebih Suka Beli Pulsa Daripada Buku
Bagus Kurniawan – detikNews

Mahasiswa di Yogyakarta ternyata lebih suka membeli pulsa telepon genggam daripada membeli buku kuliah. Untuk membeli pulsa setiap bulannya, rata-rata mereka rela merogoh kocek Rp 90.200. Sedang untuk membeli buku pelajaran hanya Rp 39.750.

Demikian hasil penelitian biaya hidup mahasiswa Yogyakarta tahun 2008 yang dipaparkan peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Ardito Bhinadi di Seven Resto Jl C. Simanjuntak Yogyakarta, Selasa (25/11/2008). Survei itu dilakukan bekerjasama dengan Bank Indonesa (BI) Yogyakarta.

“Ini menarik untuk dicermati, ternyata pengeluaran untuk membeli pulsa HP lebih besar daripada untuk membeli buku pelajaran yakni 7 persen dibanding 3 persen,” kata Ardito.

Menurut Ardito, ada 3 komponen biaya hidup terbesar yakni makanan dan minuman, 31 persen, pondokan 17 persen dan transportasi sebesar 10 persen. Rata-rata biaya hidup mahasiswa pada tahun ini sebesar Rp 1.278.350/bulan. Rinciannya, untuk mahasiswa program diploma Rp 1.208.100, S1 Rp 1.60.800 dan S2 Rp 2.182.000/bulan.

“Dalam setahun mereka memberikan sumbangan terhadap pendapatan daerah sebesar Rp 4,6 triliun atau 12,25 persen dari PDRB DIY,” katanya.

Untuk biaya pondokan, kata Ardito, rata-rata sebesar Rp 220.100/bulan atau Rp 2.641.200/tahun. Mereka lebih banyak memilih pondokan yang berdekatan dengan kampus tempat studi. Selain itu, mahasiswa juga lebih suka memilih makan di warung tenda daripada makan di restoran.

“Alasannya harga terjangkau dan lebih dekat. Dan ini bisa menggerakan roda perekonomian sektor informal terutama yang berdekatan dengan kampus dan pondokan,” kata Ardito didampingi Kepala BI Yogyakarta, Tjahjo Oetomo.

Menurut dia, penelitian itu dilakukan terhadap 300 responden terdiri 53 persen laki-laki dan 47 persen dengan usia rata-rata 21-25 tahun. Sebagian besar responden berasal dari Jawa, yakni 77 persen. Sedangkan dari Sumatera 14 persen, Kalimantan 6 persen dan sisanya 3 persen dari berbagai wilayah lainnya di Indnesia.

“Responden juga berasal dari berbagai bidang ilmu, terbesar non eksakta 51 persen, teknik 28 persen, eksakta 16 persen dan kedokteran 5 persen dengan tahun masuk studi 2004 – 2008. Dan mereka mempunyai indeks prestasi kumulatif (IPK) antara 3-3,5 sebesar 59 persen, IPK di atas 3,5  sebesar 15 persen, IPK 2,50-2,99 sebesar 21 persen dan kurang dari 2,50 sebanyak 5 persen,” pungkas dia.(bgs/djo)

Sumber : detiknews.com

1 Comment

Filed under My Jogja