Daily Archives: January 24, 2009

Ratusan Angkot di Depok Kena Razia Kir

foto : azkamadihah.wordpress.com

Jum’at, 23 Januari 2009 – 21:28 wib, disalin dari okezone.com

DEPOK – Dinas Perhubungan Kota Depok merazia ratusan angkutan kota (angkot) di empat titik untuk mengecek kir kendaraan. Dari 200 angkutan kota yang dirazia, terdapat 85 angkot yang belum memperpanjang kir dan tidak layak uji. Kepala Unit Pelayanan Teknis dan Penelitian Kendaraan Bermotor Dishub Kota Depok, Kusumo mengatakan, target lolosnya uji kir kendaraan di Depok selalu menurun setiap tahunnya sejak tahun 2007. Hal ini, kata dia, disebabkan beberapa faktor diantaranya, karena kenaikkan harga BBM beberapa waktu lalu yang menyebabkan pengusaha angkot kurang menyadari pentingnya uji kir.

“Selain itu penertiban yang menurun, serta adanya mutasi kendaraan dari dank ke Depok,” kata Kusumo.

Dia menjelaskan, hal ini adalah tahap sosialisasi kepada para supir dan pengusaha angkot untuk mengurus kir mereka. Di masa mendatang, akan dikenakan sanksi sesuai Perda Nomor 18 Tahun 2001 dengan ancaman 3 bulan penjara serta denda Rp5 juta.

“Kita akan coba sisir terus, ini baru sosialisasi, setelah ini akan kita beri surat teguran, akan rutin setahun dua kali,” jelasnya.

Kusumo menambahkan, razia ini dilakukan dalam rangka mencapai target Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). PKB Depok tahun 2008 adalah sebesar Rp1,2 miliar. “Harus sama dengan itu, atau bahkan lebih,” tuturnya.

Titik-titik razia tersebut antara lain adalah Terminal Depok, dari 40 angkot terdapat 8 angkot yang tidak lolos uji. Sama halnya dengan di kecamatan Sawangan, dari 25 angkot, terdapat 23 angkot yang tidak lolos uji kir dan belum memperpanjang kir.

Sementara di Kecamatan Cimanggis, dari 4 angkot seluruhnya belum memperpanjang kir. Terbanyak adalah di Pasar Cisalak, dari 125 angkot, sebanyak 40 persen, angkot belum memperpanjang kir. Dinas Perhubungan Kota Depok mengungkapkan, banyak retribusi daerah yang tertahan akibat dalih para pengusaha angkot yang beralasan mahalnya harga onderdil. Sedangkan potensi kendaraan yang tidak lolos uji kir dan perpanjangan masa berlaku kir adalah sebanyak 17.400 kendaraan, terdiri dari angkutan umum, bus, angkutan barang, serta angkutan khusus seperti ambulans. (nov)

Leave a comment

Filed under Public Transportation

Tabrakan Kereta Api di Bojonegoro, 2 Tewas

news

Nanang Fahrudin

Tabrakan Kereta Api di Bojonegoro, 2 Tewas

Jum’at, 23 Januari 2009 – 17:05 wib, Okezone.com

BOJONEGORO – Tabrakan kereta api kembali terjadi di Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (23/1/2009). KA Rajawali dan Kereta Barang terjadi sekira pukul 16.50 WIB.

Tabrakan mengakibatkan dua orang tewas masing-masing bernama Sarjan dan Supriyadi. Dua orang tersebut merupakan masinis dan co masinis dari kereta barang. Keduanya kini masih berada di lokasi kejadian yang berjarak kurang lebih 100 meter dari Stasiun Kapas.

Polisi kini telah berada di tempat kejadian untuk membantu evakuasi puluhan penumpang yang mengalami luka parah. Pantauan di lapangan, kondisi dua kereta api yang tertabrak menyebabkan dua gerbong depan rusak parah. Bahkan roda kereta barang terangkat ke atas.

Sebagian penumpang yang telah keluar dari gerbong kereta dan mengalami luka, telah dilarikan ke RSUD Bojonegoro. Belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak stasiun Kapas mengenai penyebab tabrakan. (Nanang Fahrudin/Sindo/nov)

news

nanang fahrudin

Tabrakan Kereta, Warga Bantu Evakuasi Korban Terjepit

Jum’at, 23 Januari 2009 – 17:37 wib

BOJONEGORO – Aparat kepolisian dibantu warga yang tinggal di dekat Stasiun Kapas, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengevakuasi satu orang yang terjepit di gerbong depan KA Rajawali.

Salah seorang yang terjepit di antara kereta lokomotif dan gerbong satu diperkirakan merupakan masinis KA Rajawali. Aparat dan warga masih membantu korban yang kakinya terjepit itu. Rencananya, aparat akan mengupayakan agar pintu dapat dilepas agar dapat mengevakuasi korban.

Informasi yang diterima, kereta barang Antaboga yang datang dari arah barat bertabrakan dengan KA Rajawali yang datang dari arah timur. Keduanya berada dalam satu rel. Belum ada keterangan resmi tentang penyebab terjadinya tabrakan yang menyebabkan dua orang tewas.

Salah seorang penumpang KA Rajawali menceritakan, saat kereta berjalan tiba-tiba dia mendengar adanya suara keras dan guncangan. Dia pun terpental dari tempat duduknya dan beberapa barang bawaan penumpang yang berada di atas berjatuhan. Tak lama, terlihat lantai gerbong kereta mulai terangkat.

Sebagian penumpang KA Rajawali yang selamat memilih segera meninggalkan lokasi tabrakan kereta tersebut. Mereka mengaku syok.

Tiga korban tabrakan yang mengalami luka-luka sudah dilarikan ke RSUD Bojonegoro. Kebanyakan penumpang yang mengalami luka-luka adalah mereka yang duduk di gerbong satu KA Rajawali. (Nanang Fahrudin/Sindo/nov)

news

nanang fahrudin

Korban Terjepit Bukan Masinis KA Rajawali

Jum’at, 23 Januari 2009 – 18:20 wib

BOJONEGORO – Salah seorang korban yang terjepit di lokomotif KA Rajawali (bukan gerbong depan seperti yang disebutkan sebelumnya), bukanlah masinis KA Eksekutif Rajawali jurusan Surabaya-Semarang.

Korban diketahui bernama Joko Budi Santoso (45), warga Kecamatan Dompleng, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Hal tersebut dikatakan Marjani, paman korban yang selamat dari tabrakan tersebut.

Marjani mengatakan, Joko merupakan pegawai Dinas Kesehatan yang bertugas di Blora. Dia ke Surabaya untuk menjenguk anaknya yang bekerja di Surabaya. Ditambahkan, keponakan Marjani tersebut sudah terbiasa naik kereta dan menumpang di kereta loko bersama masinis.

Secara umum, kondisi Joko masih baik. Dia masih dapat berbicara dan meminta air minum kepada petugas yang membantu evakuasi dirinya. Kaki Joko terjepit di gerbong mesin yang berada di depan ruang masinis.

Warga dan aparat kepolisian masih terus membantu evakuasi warga dengan menggunakan las untuk melepaskan dinding kereta lokomotif yang menjepit kaki Joko.

Salah seorang warga Kapas yang tinggal tak jauh dari lokasi tabrakan mengatakan, sekira pukul 16.00 WIB dirinya mendengar ada suara seperti bom meledak. Dia bersama warga lainnya mendekati ke arah sumber suara.

Ketika melihat adanya tabrakan, mereka segera mendekat dan menolong para penumpang KA Rajawali. Belum ada informasi resmi dari pihak stasiun Kapas. Bahkan Ka Humas Daops VIII Sugeng Priyono saat dihubungi, telepon selulernya tidak aktif.

Kapolres Bojonegoro AKBP Agus Sariful Hidayat yang berada di lokasi tabrakan belum mau memberikan keterangan. Dia memerintahkan jajarannya untuk mengamankan lokasi tabrakan antara kereta barang Antaboga dengan KA Rajawali dan memberikan garis polisi. (Nanang Fahrudin/Sindo/nov)

news

nanang fahrudin

Bupati Bojonegoro Bantu Korban Tabrakan Kereta

Jum’at, 23 Januari 2009 – 19:14 wib

BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro Suyoso datang ke lokasi tabrakan kereta antara kereta barang Antaboga dan KA eksekutif Rajawali jurusan Surabaya-Semarang.

Sekira pukul 17.30 WIB, Suyoso datang bersama jajarannya ke lokasi tabrakan sekira 100 meter dari Stasiun Kapas di Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

“Saya minta seluruh aparat desa dan dinas kesehatan termasuk dinas sosial untuk membantu,” ujarnya kepada wartawan di Stasiun Kapas, Jumat (23/1/2009). Suyoso memerintahkan jajaran Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, serta aparat desa untuk membantu proses evakuasi korban tabrakan kereta. Dinas kesehatan Kabupaten Bojonegoro telah menyiapkan oksigen dan ambulans.

Tabrakan kereta yang terjadi pada 100 meter dari Stasiun Kapas Bojonegoro terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Tabrakan melibatkan kereta barang Antaboga dan KA Eksekutif Rajawali jurusan Surabaya-Semarang.

Kereta Barang yang akan menuju Surabaya, dihantam KA Rajawali yang akan mengarah ke Semarang. Tabrakan mengakibatkan dua orang tewas yakni masinis dan co masinis bernama Sarjan dan Supriyadi.

Satu korban terjepit di lokomotif KA Rajawali, dan tiga orang yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke RSUD Bojonegoro. Proses evakuasi sampai saat ini masih berjalan. Sementara Humas PT KAI Daops VIII Sugeng Priyono belum dapat dikonfirmasi. (Nanang Fahrudin/Sindo/nov)

news

19 Korban Tabrakan Dilarikan ke RSUD Bojonegoro

Jum’at, 23 Januari 2009 – 20:53 wib

BOJONEGORO – Sebanyak 19 korban tabrakan kereta api Eksekutif Rajawali dengan kereta api barang dari arah Semarang, sudah dilarikan ke RSUD Sosodoro Djatikoesomo, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (23/1/2009) malam.

Mereka rata-rata mengalami luka patah tulang setelah tergencet besi KA. Bahkan lima di antaranya harus menjalani rawat inap, lantaran kondisinya kritis.

Menurut keterangan humas RSUD Sosodoro Djatikoesomo dr Thomas Djaja, jumlah korban sebenarnya berjumlah 21 orang. Hanya dua orang meninggal, yakni Sarjan dan Agus Supriyadi. Keduanya hingga kini masih berada di kamar mayat RSUD. “Ada lima korban yang harus rawat inap. Karena lukanya parah,” katanya.

Dia menjelaskan, korban tabrakan KA tersebut satu persatu dibawa ambulance ke RSUD di Jalan dr Wahidin Sudirohusodo. Sebagian lagi masih berada di ruang UGD untuk mendapat perawatan medis.

Menurut dia, semua korban bukan warga Bojonegoro, sehingga sebagian memilih rawat jalan atau dibawa pulang keluarganya.

Informasi yang diperoleh di lapangan, gerbong KA barang sekira pukul 20.00 WIB sudah ditarik ke stasisun Bojonegoro. Meski demikian, belum ada kereta lain yang melintas di jalur Bojonegoro-Semarang tersebut.

“Gerbong KA barang sudah ditarik. Sebelumnya lokomotifnya dipisahkan. Sedang yang Rajawali kemungkinan dialihkan ke jalur II,” kata Johny Nurhariyanto, Humas Pemkab Bojonegoro yang masih berada di lokasi kejadian bersama Bupati Bojonegoro Suyoto.

Dia juga menuturkan, pemkab siap membantu para korban yang hendak melanjutkan perjalanan ke Semarang. Pemkab telah menyiapkan bus untuk membantu penumpang.(Nanang Fahrudin/Sindo/ded)

2 Korban Kritis Tabrakan KA Dirujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya

Sabtu, 24 Januari 2009 – 07:37 wib

JAKARTA Sebanyak 2 korban kritis kecelakaan kereta api di Bojonegoro yang ditangani oleh RSUD Sosodoro Djatikoesomo Bojonegoro dilarikan ke RS Dr Soetomo, Surabaya.

“Sebanyak 2 korban kritis kami rujuk ke RS Dr Sutomo, Surabaya. Satu karena pendarahan otak dan keterbatasan peralatan pada RS kami, yang lainnya dipindahkan atas permintaan keluarga, karena domisilinya di Surabaya, dan menderita patah tulang yang membutuhkan perawatan yang memakan waktu lama” ujar Humas RSUD Sosodoro Djatikoesomo  Drg Thomas Jaya, kepada okezone, via telepon, Sabtu (24/1/2009).

Akibat kecelakaan antara KA Eksekutif Rajawali dan kereta barang pada Jumat 23 Januari 2009 pukul 16.50 WIB itu, menurutnya terdapat  21 korban yang ditangani oleh rumah sakit. Di antaranya 2 orang tewas, 9 kritis, dan 10 luka ringan dan sedikit luka serius seperti robek, namun masih bisa diobati dengan rawat jalan.

Dari 9 orang yang mengalami kritis, 2 di antaranya dirujuk ke RS Dr Sutomo Surabaya, dan 7 lainnya masih berusaha ditangani oleh RSUD Sosodoro Djatikoesomo.(fit)

Penyebab Kecelakaan KA di Bojonegoro Belum Diketahui

Sabtu, 24 Januari 2009 – 12:23 wib

BOJONEGORO – PT Kereta Api belum mengenai penyebab dari tabrakan KA Rajawali dan KA barang di Stasiun Bojonegoro pada Jumat kemarin.

Humas PT KAI Daop VIII Sugeng Priyono mengatakan saat ini pihaknya lebih terfokus pada penangan di lokasi kejadian agar jalur segera bersih sehingga operasional KA kembali normal.

“Soal penyebab kecelakaan, ada pihak KNKT dan aparat kepolisian yang menyelidikinya,” ujar Sugeng saat dihubungo okezone, Sabtu (24/1/2009).

Menurutnya, pihak KNKT sudah melakukan penyelidikan dan meninjau lokasi kecelakaan. Begitu juga dengan aparat kepolisian. “Untuk lebih jelasnya mengenai penyebab tabrakan KA, bisa koordinasi dengan KNKT,” papar Sugeng.

Humas PT KAI Daop VIII menambahkan dua korban kritis dirujuk ke  RS Dr Soetomo untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Korban lainnya dipindahkan ke rumah sakit lainnya atas permintaan keluarga korban.

Diketahui sebelumnya, terjadi tabrakan kereta api Eksekutif Rajawali dengan kereta api barang dari arah Semarang, di Bojonegoro sekira pukul 16.50 WIB, Jumat 23 Januari. Kecelakaan ini menyebabkan 2 orang tewas, 9 orang kritis dan 10 orang luka ringan.(ram)(uky)

KNKT Turunkan Tim Selidiki Tabrakan KA

Sabtu, 24 Januari 2009 – 14:24 wib

JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah menurunkan tim untuk mengumpulkan bahan-bahan dan informasi dalam mengungkap penyebab tabrakan KA Rajawali dan KA barang di Stasiun Bojonegoro.

“Kemarin malam dan hari ini kami sudah menurunkan tim untuk menyelidiki tabrakan KA di Bojonegoro. Kami masih butuh waktu, sehingga belum bisa menyatakan apa penyebab,” ujar jubir KNKT JA Barata saat dihubungi okezone, Sabtu (24/1/2009).

Dia mengatakan pihaknya mengacu pada prosedur, memerlukan data dan fakta atas kejadian tersebut sebagai bahan penyelidikan, setelah itu baru dipelajari dan disimpulkan apa yang terjadi sebenarnya.

“Kami tidak bisa menduga-duga, tapi harus investigasi. Perlu wawancara dan boleh jadi harus melalui uji leb serta mendatangkan ahli logam atau metalurgi. Jadi tidak bisa cepat menyimpulkan. Beda dengan Mama Lauren yang ditanya langsung meramalkan,” tandas JA Barata.

Pada dasarnya, KNKT akan bekerja maksimal dan merekomendasikan sesegera mungkin apa yang menjadi penyebab tabrakan itu ke pihak penyelenggara. Tapi belajar dari pengalaman, sebelum kejadian biasanya ada rentetan peristiwa yang mendahuluinya.

JA Barata menegaskan terlalu dini bila menghubungkan kasus tabrakan KA ini dengan adanya faktor`kelalaian petugas (human error) atau buruknya infrastrutur KA yang menjadi penyebab kecelakaan. “Masing-masing kejadian kondisinya berbeda-beda sehingga tidak bisa disimpulkan karena ini dan itu,” ujarnya. (ram)

3 Gerbong KA Rajawali Masih Teronggok di Stasiun Bojonegoro

Minggu, 25 Januari 2009 – 09:23 wib

BOJONEGORO – Sebanyak tiga gerbong KA Rajawali yang mengalami tabrakan akibat salah jalur di Stasiun Bojonegoro hingga pagi ini masih teronggok di lokasi. Satu dari ketiga gerbong yang masih tertinggal tersebut mengalami rusak parah.

“Yang dua gerbong memang tidak parah, hanya perlu pengecatan dan perbaikan sedikit. Tapi yang satu lagi rusak parah, kemungkinan tidak bisa dipakai,” ungkap Kepala Stasiun KA Bojonegoro Joko Mardigutomo saat dihubungi, Minggu (25/1/2009).

Gerbong yang mengalami rusak parah tersebut merupakan gerbong nomor satu yang letaknya tepat dibelakang gerbong masinis. Sementara gerbong lain yang tidak mengalami kerusakan telah dipindahkan ke Stasiun Pasar Turi. Bahkan telah digunakan. Namun sebelumnya gerbong tersebut sempat mengalami perbaikan untuk pengecekan dan sinyal selama dua jam.

Sementara arus lalu lintas kereta api yang melalui sejak tadi malam telah berjalan normal. Setidaknya KA Gumarang dan KA Sembrani dengan jurusan Jakarta-Surabaya telah melintas di Stasiun Bojonegoro.

Sementara arus lalu lintas KA sudah normal. Tadi malam sudah dijadwal KA Gumarang, dan KA Sembrani jurusan Jakarta -surabaya sudah bisa melints dengan normal.

“Tapi di lokasi, KA yang melintas diharuskan melambatkan lajunya,” terang Joko.(Nanang Fahrudin/Sindo/hri)

2 Korban Tabrakan KA Bojonegoro Masih Dirawat

Minggu, 25 Januari 2009 – 16:33 wib

BOJONEGORO – Dua korban tabrakan KA Rajawali dengan KA Barang Antaboga di Stasiun Kapas, Bojonegoro, Jawa Timur, hingga kini masih dirawat di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Sedangkan salah satu korban yang mengalami pendarahan otak, Heru, dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya.

Dua korban yang masih dirawat adalah Joko Budi Santoso, warga Doplang, Blora (Jateng) yang saat kejadian terjepit di gerbong masinis dan Yono, penumpang yang mengalami luka di tulang selangkangan.

“Korban Budi kondisinya mulai membaik. Kakinya patah terjepit besi,” ujar Humas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Thomas Djaja kepada wartawan, Minggu (25/1/2009).

Sedang, sebanyak 17 pasien lainnya yang sempat dirawat di RSUD memilih rawat jalan, termasuk masinis KA Rajawali Didik Mardiyanto, yang sudah pulang ke rumahnya di Semarang. Korban lain yang hanya luka ringan, memilih pulang ke daerah masing-masing.

“Soal pembayaran biaya perawatan sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak PT KAI. Untuk 17 pasien yang sudah pulang, mereka membayar sendiri semua biaya pengobatan di RSUD. Sedang, dua orang yang dibawa ke RSU dr Soetomo dan Didik, masinis KA akan diklaimkan ke PT KAI,” tandasnya.

Seperti diketahui, tabrakan dua KA terjadi pada Jumat 23 Januari 2009 lalu di stasiun Kapas, Bojonegoro. Akibat kecelakaan itu, dua orang meninggal dunia, yakni masinis dan pembantu masinis KA Barang Sarjan dan Agus Supriyadi, keduanya warga Cepu, Blora, Jawa Tengah. (Nanang Fahrudin/Sindo/teb)

Sumber : okezone.com

1 Comment

Filed under Railway Transport